Jakarta: Wakil Ketua MPR Lestarie Moerdijat memahami sikap petani tembakau nasional yang menolak rencana Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menerapkan kebijakan simplifikasi cukai rokok pada 2021. Pernyataan tersebut dilontarkan saat berdialog secara daring (online) dengan masyarakat industri hasil tembakau yang diwakili pengurus Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI).
Menurutnya, isu tembakau selalu menjadi isu seksi dan hangat dibicarakan. Di satu sisi digugat oleh aktivis kesehatan, sementara di sisi lainnya menjadi salah satu sumber pendapatan negara lewat penerapan cukai. Tak hanya itu, industri rokok juga membuka lapangan pekerjaan dan menggerakan roda perekonomian di daerah maupun secara nasional.
"Karena itu saya sepakat dengan pendapat dan masukan pengurus APTI. Apapun permasalahannya, harus didudukan sesuai konteksnya. Harus duduk bersama untuk diputuskan secara bersama dan mencari jalan keluar yang terbaik," ujar Lestarie dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Selasa, 22 September 2020.
Ketua APTI Jawa Barat Suryana menyampaikan sikap keberatan atas rencana kenaikan tarif cukai rokok pada 2021 sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 077/2020. Selain kembali menaikkan tarif cukai, pemerintah juga berkeinginan untuk memberlakukan simplifikasi atau penyederhanaan penarikan cukai rokok.
Padahal cukai rokok sudah dinaikan pemerintah lewat PMK Nomor 152/2019 sebesar 23 persen. Sementara rencana simplifikasi cukai dinilai hanya akan menguntungkan satu perusahaan rokok besar dari luar negeri dan mematikan industri rokok kelas menengah dan kecil yang berproduksi di tanah air.
"Sebaiknya pemerintah menunda rencana pemberlakukan kebijakan simplifikasi penarikan cukai rokok. Jika kebijakan tersebut jadi dilaksanakan, hanya akan menguntungkan satu perusahaan rokok besar asing. Sementara perusahaan rokok kelas menengah dan kecil nasional akan mati karena dipaksa membayar cukai rokok lebih besar dan lebih mahal," ungkapnya.
FOLLOW US
Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan