Ilustrasi. Foto: MI/Ramdani
Ilustrasi. Foto: MI/Ramdani

Survei BI: Kredit Rumah Tangga Masih Tumbuh Terbatas

Husen Miftahudin • 15 Oktober 2021 14:25
Jakarta: Survei Bank Indonesia (BI) terkait Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan September 2021 mengindikasikan penambahan pembiayaan melalui kredit rumah tangga masih terbatas, meski sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
 
Hal ini tercermin dari persentase responden rumah tangga yang menyatakan melakukan penambahan utang pada September 2021 tercatat sebanyak 8,9 persen dari total responden, sedikit lebih tinggi dari 8,7 persen pada bulan sebelumnya.
 
"Sementara itu, responden rumah tangga yang menyatakan tidak melakukan penambahan pembiayaan tercatat sebesar 91,1 persen dari total responden," ungkap hasil survei yang dikutip dari laman resmi Bank Indonesia, Jumat, 15 Oktober 2021.

Lebih lanjut, bank umum masih menjadi preferensi sumber utama penambahan pembiayaan responden rumah tangga dengan pangsa sebesar 52,4 persen. Sumber pembiayaan lain untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan responden rumah tangga pada September 2021 antara lain dari leasing dengan pangsa sebesar 13,9 persen, koperasi 12,8 persen, dan teman/kerabat 10,7 persen.
 
Baca: Dampak Positif Restruturisasi Kredit Bagi Perusahaan Pembiayaan
 
Menurut jenis pembiayaan yang diajukan, Kredit Multi Guna (KMG) merupakan jenis produk yang paling banyak diajukan oleh rumah tangga pada September 2021 dengan pangsa sebesar 52,1 persen dari total pengajuan pembiayaan baru. Diikuti oleh Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang masing-masing sebesar 18,5 persen dan 9,4 persen dari total pengajuan kredit.
 
"Permintaan KMG pada September 2021 meningkat, sementara pengajuan baru untuk KPR, KKB, kredit peralatan rumah tangga, serta kartu kredit terpantau melemah dibandingkan bulan sebelumnya," papar hasil survei tersebut.
 

 
Ditinjau dari tingkat pengeluaran responden, pengajuan pembiayaan pada September 2021 tertinggi diajukan oleh rumah tangga dengan tingkat pengeluaran Rp1 juta sampai Rp3 juta per bulan, yaitu sebanyak 47,6 persen dari total pengajuan yang terpantau meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
 
Sementara itu, pengajuan dari kelompok rumah tangga berpengeluaran Rp3 juta sampai Rp5 juta per bulan dengan pangsa sebesar 41,1 persen dan Rp5 juta per bulan, sedikit melemah dibandingkan Agustus 2021 dengan pangsa sebesar 11,3 persen.
 
Kemudian diikuti oleh rumah tangga berpengeluaran Rp3 juta sampai Rp5 juta per bulan yang terpantau meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara pengajuan dari kelompok tingkat pengeluaran lebih dari Rp5 juta per bulan sedikit berkurang.
 
"Aspek pertimbangan utama dalam pengajuan pembiayaan pada September 2021 adalah suku bunga (pangsa 34,1 persen jawaban responden). Faktor lainnya yang cukup berpengaruh menurut rumah tangga antara lain persetujuan dari lembaga peminjam (pangsa 17,9 persen), serta administrasi (pangsa 11,1 persen)," urai hasil survei.
 
Baca: Bisa Jadi 'Kutukan', Ini 4 Kesalahan yang Sering Dilakukan Pemegang Kartu Kredit
 
Adapun sebanyak 6,0 persen dari responden yang tidak melakukan penambahan permintaan pembiayaan di September 2021 memiliki rencana untuk melakukan penambahan pembiayaan pada waktu mendatang. Pangsa responden yang memiliki rencana pembiayaan ke depan tersebut lebih rendah dibandingkan 6,2 persen pada Agustus 2021.
 
Apabila dirinci lebih lanjut, terdapat 1,3 persen responden yang disurvei pada September 2021 berencana menambah pembiayaan pada tiga bulan mendatang. Sementara 1,7 persen lainnya merencanakan pengajuan pembiayaan pada enam bulan mendatang, keduanya sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
 
Di sisi lain, responden rumah tangga masih mengandalkan bank umum untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan di masa mendatang (pangsa 51,0 persen). Alternatif sumber pembiayaan berikutnya bagi responden rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan ke depan adalah koperasi (pangsa 20,7 persen), leasing (pangsa 11,5 persen), dan teman (pangsa 7,7 persen).
 
Ditinjau menurut jenis pembiayaan, KMG masih menjadi pilihan utama rumah tangga yang berencana melakukan pengajuan pembiayaan ke depan (pangsa 54,3 persen). Diikuti KKB dan KPR dengan pangsa masing-masing sebesar 15,4 persen dan 12,2 persen dari rencana pengajuan pembiayaan baru oleh rumah tangga.
 
Secara umum, pengajuan jenis pembiayaan KKB, kartu kredit, dan kredit peralatan rumah tangga di masa mendatang diprakirakan mengalami peningkatan. Secara lebih spesifik, kebutuhan pembiayaan untuk periode tiga bulan mendatang terutama masih berupa KMG (pangsa 55,6 persen) meski menurun dibandingkan bulan sebelumnya (pangsa 62,3 persen), sementara kebutuhan pembiayaan untuk peralatan rumah tangga dan kartu kredit terindikasi meningkat.
 
"Pada enam bulan mendatang kebutuhan pembiayaan juga masih didominasi KMG (pangsa 49,3 persen), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya (pangsa 47,9 persen). Peningkatan juga diindikasi terjadi pada jenis pembiayaan KKB dan peralatan rumah tangga," tutup hasil survei tersebut.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan