BI jaga pasar domestik
Ibrahim bilang, kondisi ini bersifat temporer dan BI terus menjaga pasar domestik dengan respons bauran kebijakan yang terukur, baik dari sisi nilai tukar, manajemen likuiditas, Giro Wajib Minimum (GWM), maupun suku bunga.Oleh karena itu, pemerintah terus melakukan pengawasan serta melakukan evaluasi kebijakan pemulihan ekonomi. Tujuannya agar strategi bauran yang sudah diterapkan apakah bisa berjalan sesuai dengan regulasi yang ada atau malah melenceng dari regulasi.
"Sehingga disinilah pemerintah harus bisa hadir dan menjelaskan tentang kondisi yang sebenarnya terhadap pasar sehingga pasar kembali percaya," tutur Ibrahim.
Dijelaskan lebih lanjut, ketidakpastian seputar varian omicron covid-19 dan ekspektasi data inflasi AS yang lebih panas meningkatkan tekanan pada suku bunga. Omicron telah menemukan jalannya ke sekitar sepertiga negara bagian AS.
Pasar treasury juga bergejolak dalam beberapa sesi terakhir, dengan kurva imbal hasil AS mendatar tajam di atas ekspektasi Fed akan bergerak terlalu cepat untuk mengekang inflasi dan pada akhirnya berdampak pada pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Di sisi lain, data non farm payrolls berada di 210 ribu pada November 2021, lebih rendah dari angka 550 ribu dalam perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com dan angka 546 ribu bulan sebelumnya. Tingkat pengangguran turun menjadi 4,2 persen, terendah dalam 21 bulan.
"Data tersebut memperkuat pandangan tentang pengurangan aset Fed yang lebih cepat. Angka indeks harga konsumen yang akan dirilis akhir pekan ini juga diharapkan mendukung pandangan tersebut dan memberikan dorongan pada dolar," urai dia.