IHSG. Foto : MI.
IHSG. Foto : MI.

Menengok Kebangkitan IHSG saat Pandemi Covid-19

Arif Wicaksono • 22 Desember 2021 17:40
Jakarta: Setelah hampir dua tahun dunia melawan pandemi covid-19, laju ekonomi Indonesia mulai merangkak naik. Setelah minus pada 2020, ekonomi Indonesia mulai membaik pada kuartal I, II, III dengan masing-masing sebesar minus 0,75 persen, positif 7,07 persen, dan 3,05 persen.
 
Pertumbuhan ekonomi Indonesia diikuti laju IHSG dalam setahun. Kalau dibandingkan dengan performa kawasan Asia Pasifik laju IHSG masih lumayan dengan tumbuh sebesar 6,3 persen dalam setahun. Sementara itu, KLSI (Malaysia) turun 9,34 persen dalam setahun. Nikkei 225 (Jepang) naik 6,84 persen.
 
Sinyal kebangkitan IHSG bisa menjadi sinyal bagi kebangkitan ekonomi di 2022 atau seperti yang diharapkan pandemi covid-19 menjadi endemi dan aktivitas warga normal sediakala. Seperti kata Head of Investment PT Reswara Gian Investa Kiswoyo Adi Joe, laju pasar saham selalu lebih maju enam bulan dari proyeksi ekonomi. Bergerak ke depan lebih cepat.

Sebelum menikmati laju pertumbuhan ekonomi di 2022, Medcom.id membuat kaleidoskop 2021 yang berisi catatan jatuhnya IHSG serta kebangkitanya yang muncul dari upaya pengendalian pandemi covid-19 yang membaik.

Infeksi covid-19 naik dan IHSG terjun bebas


Pemulihan awal masa pandemi di 2021, terjadi setelah kejatuhan parah IHSG, karena infeksi harian covid-19 yang melonjak drastis. Hal ini menyebabkan ekonomi terganggu karena mobilitas warga harus dibatasi karena fasilitas rumah sakit kewalahan menangani pasien  covid-19.
 
Situasi ini sangat mengejutkan, karena pasar saham Indonesia sempat mendapat stimulus dari perbaikan ekonomi pada semester I-2021. Pada saat itu pertumbuhan ekonomi berhasil postif dan naik pesat dibandingkan capaian tahun sebelumnya yang minus.
 
Namun ketidakpastian ekonomi karena covid-19 menyebabkan investor panik. IHSG menyentuh level terendahnya pada Mei 2021, tepatnya pada 21 Mei 2021 dan kemudian bergerak sideways. Pada saat itu IHSG menyentuh level 5.700-an.
 
Padahal, IHSG sempat menyentuh level 6413 pada awal Januari 2021. Investor panik karena infeksi covid-19 melonjak. Dari infeksi 5.757 kasus harian covid-19 pada 21 Mei 2021, jumlahnya melonjak mencapai 38 ribu kasus harian pada Juli 2021, sekaligus menjadi yang tertinggi pada 2021.  
 
Sejumlah kebijakan dilakukan dari lockdown hingga pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) selama tiga bulan atau satu kuartal. Kebijakan yang cukup ketat ini memang mau tak mau harus dibayar mahal dengan beberapa sektor industri yang tertekan seperti ritel, tekstil, dan manufaktur. Pelaku ritel kelabakan hingga ramai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di sektor ini. Kinerja beberapa emiten restoran pun terkena dampaknya.
 
 
 
 

Pemulihan awal


Laju IHSG mulai naik pada September 2021, pada saat itu laju IHSG beranjak naik dari level 6.113. IHSG mulai naik karena infeksi varian covid-19 yang berkurang. Lambat laut infeksi harian covid-19 menurun. Pemerintah mengumumkan infeksi covid-19 turun drastis dari 10 ribu kasus per hari menjadi ratusan kasus covid-19 secara harian. Penurunan jumlah infeksi varian covid-19 lebih rendah dari negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, atau Singapura.
 
Keberhasilan pemerintah menurunkan infeksi covid-19 tak lepas dari beberapa hal seperti:
  • Vakinsasi masif setelah kedatangan vaksin covid-19 dari Sinovac.
  • Aplikasi Pedulilindungi untuk melacak mobilisasi orang.
  • Kebijakan PPKM skala kecil untuk mengatur daerah zona merah.
  • Membatasi mobilitas warga di keramaian seperti di tempat ibadah dan pariwisata.

Setelah vaksinasi vaksin covid-19, beberapa tempat seperti klinik, hotel, dan mal mulai beroperasi kembali dengan protokol yang lebih aman. Tempat perbelanjaan mulai boleh dimasuki secara full untuk warga yang sudah di vaksin covid-19 untuk dosis kedua.
 
Pemerintah juga melakukan berbagai upaya untuk menjaga kesehatan sekaligus perekonomian dengan berbagai cara seperti:
  • Meningkatkan laju vaksinasi lansia, terutama di wilayah aglomerasi dan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi.
  • Mendorong percepatan vaksinasi anak, agar saat libur Natal dan Tahun Baru imunitas anak sudah terbentuk.
  • Menertibkan mobilitas pelaku perjalanan internasional dengan aturan prokes ketat, utamanya ke Bali.
  • Memperkuat peran pemerintah daerah dalam mengawasi kegiatan dan mengedukasi warga di daerah tentang rincian protokol kesehatan.
  •  Mengampanyekan protokol kesehatan guna meningkatkan kedisiplinan masyarakat.
 
 
 

All time high


Hal yang menjadi anomali di pasar adalah ketika ekonomi lagi krisis, maka rebound saham bisa di atas pertumbuhan ekonomi. IHSG sempat menyentuh level tertingginya pada tahun ini, meskipun ekonomi realnya masih belum benar-benar pulih.
 
BPS mencatat pengangguran mencapai 9,1 juta orang, atau belum kembali dari capaian dua tahun lalu ketika pandemi covid-19 belum ada. Ekonomi Indonesia juga secara rata-rata dalam dua tahun terakhir belum lampaui capaian di 2019.  
 
Namun tetap saja IHSG sudah terbang tinggi menyentuh levell all time high-nya. Hal yang sama terjadi di Wall Street, yang dialami Dow Jones Industrial Avarege (DJIA) dan Nasdaq yang menyentuh rekor tertingginya dengan masing-masing 36.484 dan 16.121.
 
Faktor IHSG menembus all time high adalah karena era 'bakar duit' The Fed ke berbagai instrumen ekonomi memberikan kelueluasaan bagi perusahaan untuk memutar uang di instrumen beresiko seperti saham dan komoditas. Pada era ini juga menaruh duit di pasar modal jelas lebih menarik ketimbang di bank karena tren suku bunga rendah.
 
Investor yang menaruh di deposito perbankan hanya meraih cuan sebesar dua sampai dengan empat persen dalam setahun.  Sementara itu laju IHSG yang bergerak naik memberikan potensi gain yang lebih besar bagi investor.
 
Namun persoalanya adalah apakah tren ini akan berlanjut di 2022? Apalagi dengan melihat kecenderungan The Fed untuk menaikan tingkat suku bunga sehingga berdampak kenaikan imbal hasil obligasi AS. Kenaikan suku bunga memberikan peluang untuk larinya money flow ke sektor ril. Apalagi The fed sudah mulai membatasi pembelian surat utang secara global.
 
 

Endemi dan siap reli pada 2022?


Meskipun banyak tantangan, sejumlah perusahaan pengelola aset mengatakan bahwa IHSG bisa melanjutkan reli di 2022. Infeksi vaksin covid-19 yang semakin rendah serta pemulihan ekonomi nasional menjadi sinyal pasar saham akan menembus rekor tertingginya di 2022.
 
Senior Portfolio Manager, Equity, PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Samuel Kesuma, mengatakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di level 7.600 pada 2022.
 
Head of Research Investment Strategist Mirae Asset Sekuritas Indonesia Hariyanto Wijaya memproyeksikan IHSG bisa menguat hingga ke level 7.600 pada 2022. Di akhir 2021, Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG akan bertengger di kisaran 6.880.
 
Proyeksi tersebut didasarkan pada pertumbuhan kinerja positif emiten yang terus berlanjut dan preferensi para pemodal asing yang menilai bahwa pasar saham negara-negara berkembang memiliki kinerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara maju.
 
 
 

Sektor yang menarik:

 
  • PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI posisi overweight pada sektor inti yang mendapatkan manfaat dari perubahan struktural, seperti e-economy, green economy, dan telekomunikasi.
  • Posisi overweight juga berlaku pada beberapa sektor yang menjadi proxy pembukaan kembali ekonomi, seperti finansial, otomotif, dan properti.
  • Mirae Sekuritas memproyeksikan untuk 2022, saham-saham yang berkaitan dengan perbankan, perusahaan ritel yang menjual produk-produk mewah, batu bara serta CPO.

Syarat penting untuk kenaikan IHSG adalah kondisi kesehatan yang lebih terjaga dalam menghadapi pandemi covid-19 dengan mulai  membiasakanya menjadi endemi.  
 
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Sonny Harry Harmadi optimistis Indonesia segera beralih menuju endemi. Syaratnya, kasus covid-19 tetap terkendali hingga awal 2022.  
 
Sonny mengingatkan masyarakat agar tidak bereuforia berlebih. Masyarakat dan pemerintah harus tetap bahu-membahu menjaga tren penanganan covid-19 yang membaik di Indonesia.
 
Perbaikan ekonomi dan endemi covid-19 akan berkorelasi dengan pasar saham. Ekonomi yang semakin pulih  akan mendorong kinerja saham-saham yang terdampak pandemi imbas dari PPKM seperti restoran, ritel, transportasi atau konsumer sehingga mendorong laju IHSG.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan