Baca: Nissan Dapat Jaminan dari Pemerintah Inggris Usai Brexit
Gelombang investasi Tiongkok di ekonomi terbesar Eropa itu diharapkan bisa meningkatkan kegiatan merger di perusahaan kimia Jerman, manufaktur, dan industri obat-obatan yang telah mendorong perbankan untuk meningkatkan jumlah stafnya di Jerman.
Baca: Brexit Berpeluang Rusak Poundsterling di Cadangan Devisa Dunia
Frankfurt menjadi tren penempatan dan posisi yang baik untuk mendapatkan keuntungan dari adanya pergeseran aktivitas perbankan usai Inggris keluar dari keanggotaan Uni Eropa atau Brexit. Hal itu juga sudah mendapatkan dukungan dari bank sentral Eropa atau European Central Bank (ECB).
"Jerman menjadi pasar yang jauh lebih penting karena mewakili meningkatnya pangsa global atas biaya perbankan," kata CEO Barclays Jerman Alexander Doll, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (8/11/2016).
.jpg)
Ilustrasi Brexit (FOTO: AFP)
Ketika Inggris meninggalkan Uni Eropa maka perusahaan keuangan yang beroperasi di London akan kehilangan akses terhadap passporting, yang merupakan sistem dari Uni Eropa yang memberikan kemungkinan perusahaan keuangan di London bisa beroperasi di Uni Eropa dengan di bawah pengawasan regulator terkait.
Baca: BoE Siap Atasi Masalah Brexit
Tidak seperti negara-negara Eropa lainnya, sejauh ini Jerman masih menahan diri dari 'menggelar karpet merah' kepada para bankir dengan menawarkan keringanan pajak yang besar atau mengirim pejabat pemerintah pada sebuah promosi. Dalam hal ini, Jerman hanya mengandalkan pendekatan yang lebih sederhana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News