Baca: Nissan Siap Melaju Meski Ada Kekhawatiran Brexit
Mengutip Reuters, Kamis 3 November, dengan salah satu defisit transaksi berjalan terbesar di dunia, maka Inggris membutuhkan ratusan miliar poundsterling dari arus masuk modal setiap tahunnya hanya untuk menyeimbangkan pembukuan. Kondisi semacam ini tentu perlu diperhatikan agar tidak memberikan tekanan lebih dalam terhadap perekonomian Inggris.
Permintaan bank sentral untuk cadangan poundsterling telah menjadi sumber penting termasuk posisinya harus stabil dan dapat diandalkan dari pendanaan luar negeri. Perlu diketahui sedikit penurunan dari cadangan tersebut memiliki efek luar biasa bagi fiskal Inggris.
Baca: Nissan Dapat Jaminan dari Pemerintah Inggris Usai Brexit
Sekarang ini, defisit transaksi berjalan Inggris berada di sekitar 5,9 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau meningkat dibandingkan dengan tahun lalu yang berada di angka 5,4 persen terhadap PDB, terbilang tertinggi untuk satu tahun sejak pencatatan itu dimulai pada 1948.
.jpg)
Seorang petugas sedang menghitung poundsterling (REUTERS/Sukree Sukplang)
Menurut data Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF), cadangan devisa global berada di USD11 triliun, di mana komposisi mata uang USD7,51 triliun dikenali. Dan sekitar 4,69 persen merupakan mata uang poundsterling.
Data IMF menunjukkan bahwa bank sentral telah mengumpulkan sampai sebesar USD30 miliar cadangan tambahan poundsterling secara rata-rata setiap tahun sejak 2000, dan dana setidaknya seperempat dari defisit luar negeri tahunan Inggris.
Baca: Brexit, Mark Carney Memutuskan Tetap Jadi Gubernur BoE
Share poundsterling terhadap cadangan devisa dunia FX adalah sepertiga jauh di belakang euro (20,18 persen) dan USD (63,39 persen). Tidak hanya itu, dengan adanya Brexit maka ada kekhawatiran pangsa poundsterling akhirnya bisa kembali tergelincir lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News