Dengan dipanaskan lewat kampanye Presiden AS yang beberapa waktu ini telah banyak mengambil bagian dalam pemberitaan utama AS, memasuki masa akhir di pekan depan, di mana Hillary Clinton dan Donald Trump memberikan kejutan atas pergerakan pasar AS.
"Kami sangat dekat dengan pemilu dan selalu akan ada sesuatu yang terjadi," kata Wakil Presiden Senior BB & T Wealth Management Bucky Hellwig, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (29/10/2016).
Baca: Fed Diminta Capai Target Inflasi Secepatnya
Wall Street berharap Clinton untuk memenangkan pemilihan dan bisa duduk di Gedung Putih. Tapi Partai Republik terus melakukan perlawanan agar bisa menang dan terus menjaga agar tidak terjadi kebuntuan politik. Adapun pemilihan Presiden AS ini sedikit banyak memiliki pengaruh terhadap pergerakan saham.
.jpg)
Gedung The Fed (REUTERS/Jason Reed)
Dalam beberapa pekan terakhir, dalam sebuah jajak pendapat Clinton mulai terlihat memimpin dan menyebabkan adanya beberapa kekhawatiran bahwa Demokrat berpotensi memenangkan kontrol baik Presiden AS dan Kongres AS.
Baca: The Fed Dinilai Perlu Naikkan Suku Bunga Acuan
"Itu akan menjadi buruk bagi sektor-sektor tertentu termasuk perawatan kesehatan dan mungkin sektor keuangan," kata Manajer Portofolio QMA Ed Campbell.
Baca: The Fed Diharapkan Naikkan Suku Bunga Acuan di 2016
Selain itu, harapan investor terbilang rendah terkait the Fed akan menaikkan suku bunga acuannya ketika bertemu di Selasa dan Rabu, terutama karena pertemuan the Fed jatuh tidak jauh dari beberapa hari menjelang pemilu Presiden AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News