Ilustrasi stasiun MRT. Foto: dok MRT.
Ilustrasi stasiun MRT. Foto: dok MRT.

Dampak Pandemi, Fase 2 Segmen II MRT Terhambat

Syah Sabur • 30 September 2020 21:25
Jakarta: Pandemi covid-19 berdampak pada semua bisnis, termasuk MRT Jakarta. Salah satu akibatnya, pembangunan fase dua segmen II terhambat karena hingga kini proyek tersebut belum juga mendapatkan kontraktor.
 
Menurut Direktur Utama MRT Jakarta William P Sabandar, pihaknya sudah melakukan tender mencari kontraktor Jepang yang mau menggarap proyeknya. Namun hasilnya masih nihil. Di proyek CP202 saja, William mengatakan sudah dua kali pihaknya gagal melakukan tender.
 
"Jadi memang betul-betul pengaruh covid ini besar sekali di segmen kedua. Saya ambil contoh CP202 itu dari Harmoni sampai Mangga Besar itu saja kita dua kali gagal tender," ungkap William dalam diskusi virtual Forum Jurnalis MRT, Rabu, 30 September 2020.

Dia mengemukakan banyak kontraktor Jepang yang enggan mengambil proyek besar seperti MRT Jakarta karena risiko dan konsekuensi yang besar. "Jadi tender gagal ini karena memang kontraktor merasa bahwa risiko proyek ini memang besar. Di situasi begini konsekuensinya juga besar," sebut William.
 
Karena itu William mengharapkan agar Badan Kerjasama Internasional Jepang (Japanese International Cooperation Agency/JICA) segera mendorong para kontraktor Jepang untuk terlibat langsung dalam pembangunan proyek MRT Jakarta fase dua.
 
 

 
"Kami sangat berharap dukungan dari pihak JICA untuk memotivasi dan mendorong para kontraktor Jepang untuk berkontribusi bagi fase dua MRT Jakarta," ujarnya.
 
Dalam diskusi itu William juga mengungkapkan permasalahan untuk pengerjaan CP202 saat ini selain terdampak covid-19 juga sempat dua kali tak mencapai kesepakatan dengan kontraktor asal Jepang. Dia melihat saat ini minat kontraktor asal Jepang untuk berkontribusi dalam pembangunan proyek strategis nasional itu sangat kurang.
 
Padahal salah satu persyaratan pendanaan proyek MRT fase dua dalam kerja sama yang disepakati antara JICA dan MRT Jakarta, yaitu kontraktor Jepang harus ikut menggarap proyek dengan rute akhir Thamrin-Ancol Barat.
 
William mengatakan kontraktor Jepang diharapkan terlibat dalam paket CP201 juga paket CP202 sampai CP206 mengingat proyek MRT Jakarta fase dua merupakan program prioritas kerja sama antarnegara. "Kita harapkan prosesnya cepat, sehingga segmen II bisa selesai di Maret 2026 dari Harmoni sampai Kota," ungkap William.
 
Fase dua pada segmen II merupakan pembangunan rel kereta dan stasiun dari Harmoni ke Kota. Totalnya ada dua proyek yang ditawarkan. "Kita harapkan prosesnya cepat, sehingga segmen II bisa selesai di Maret 2026 dari Harmoni sampai Kota," ungkap William.
 
Pertama, CP202 yang menghubungkan Harmoni ke Mangga Besar, dengan pembangunan tiga stasiun mulai dari Harmoni, Sawah Besar, dan Mangga Besar. Lalu CP203 yang menghubungkan Mangga Besar ke Kota. Dilalui dua stasiun, yaitu Glodok dan Kota.
 
 

 
Sementara itu, pembangunan MRT Jakarta fase dua terus dikebut. Kini PT MRT Jakarta sedang fokus untuk menyelesaikan pengerjaan fase dua segmen I. Tepatnya pada proyek CP201 yang merupakan pengerjaan jalur kereta sepanjang 2,8 kilometer (km), mulai dari Bundaran HI hingga Harmoni. Proyek ini juga akan menggarap dua stasiun, yaitu stasiun Thamrin dan Monas.
 
Kemudian proyek CP201 menghubungkan Bundaran HI ke Harmoni sudah berjalan pekerjaan fisiknya. William menargetkan proyek ini akan selesai pada Maret 2025. Saat ini, lanjut dia, progresnya baru mencapai 8,15 persen, setelah proyek dimulai sejak Juni lalu. Pihaknya memprediksi, proyek ini akan selesai Maret 2025.
 
"Masih on schedule sesuai target semuanya. Progresnya 8,15 persen ini fresh of the oven hasil opname bulan ini. CP201 nanti menyelesaikan seluruh kegiatan sistem track dan pengoperasian kereta diharapkan segmen I ini selesai Maret 2025," ungkap William.
 
Dia juga memaparkan beberapa pengerjaan yang sedang dilakukan pihaknya pada proyek CP201, mulai dari relokasi pohon hingga pembongkaran JPO Bank Indonesia (BI). "Kegiatan yang akan dilakukan mulai dari relokasi pohon, traffic diversion di Thamrin dan pembongkaran JPO," jelas William.
 
William menjelaskan untuk segmen II pembangunan MRT fase II hingga kini masih belum dilakukan. Pasalnya, hingga kini belum ada kontraktor Jepang yang mau melakukan tender dan ikut menggarap proyek tersebut.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan