"Kami sangat berharap dukungan dari pihak JICA untuk memotivasi dan mendorong para kontraktor Jepang untuk berkontribusi bagi fase dua MRT Jakarta," ujarnya.
Dalam diskusi itu William juga mengungkapkan permasalahan untuk pengerjaan CP202 saat ini selain terdampak covid-19 juga sempat dua kali tak mencapai kesepakatan dengan kontraktor asal Jepang. Dia melihat saat ini minat kontraktor asal Jepang untuk berkontribusi dalam pembangunan proyek strategis nasional itu sangat kurang.
Padahal salah satu persyaratan pendanaan proyek MRT fase dua dalam kerja sama yang disepakati antara JICA dan MRT Jakarta, yaitu kontraktor Jepang harus ikut menggarap proyek dengan rute akhir Thamrin-Ancol Barat.
William mengatakan kontraktor Jepang diharapkan terlibat dalam paket CP201 juga paket CP202 sampai CP206 mengingat proyek MRT Jakarta fase dua merupakan program prioritas kerja sama antarnegara. "Kita harapkan prosesnya cepat, sehingga segmen II bisa selesai di Maret 2026 dari Harmoni sampai Kota," ungkap William.
Fase dua pada segmen II merupakan pembangunan rel kereta dan stasiun dari Harmoni ke Kota. Totalnya ada dua proyek yang ditawarkan. "Kita harapkan prosesnya cepat, sehingga segmen II bisa selesai di Maret 2026 dari Harmoni sampai Kota," ungkap William.
Pertama, CP202 yang menghubungkan Harmoni ke Mangga Besar, dengan pembangunan tiga stasiun mulai dari Harmoni, Sawah Besar, dan Mangga Besar. Lalu CP203 yang menghubungkan Mangga Besar ke Kota. Dilalui dua stasiun, yaitu Glodok dan Kota.