Jakarta: PT Pertamina (Persero) berupaya agar kerugian yang diderita perusahaan di semester I sebesar USD767,92 juta atau setara dengan Rp11,13 triliun tidak berlanjut ke semester II-2020. Pertamina mencoba untuk menyelamatkan keuangan di periode-periode mendatang.
Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini mengatakan hal ini akan sangat dipengaruhi oleh data covid-19. Menurut Emma apabila angka covid-19 semakin meningkat maka tentu akan berpengaruh pada pendapatan perseroan.
"Kita sikapi jangan sampai positivity rate covid-19 naik, karena akan berdampak lagi pada revenue kita," kata Emma di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 31 Agustus 2020.
Emma mengatakan berbagai strategi akan dilakukan untuk mengamankan keuangan perusahaan. Ia bilang pertama, sejak Maret perusahaan telah melakukan efisiensi belanja operasional (operational expenditure) dan belanja modal (capital expenditure) sebesar USD4,7 miliar. Rinciannya adalah capex USD 1,7 miliar dan opex USD3 miliar.
Kedua, menjaga produksi minyak dan gas agar tidak impor. Ketiga, menerapkan program loyalty dan diskon. Program ini diterapkan untuk membantu masyarakat, UMKM, dan ojek online agar bisa menggunakan BBM dengan harga yang lebih terjangkau. Dengan program ini diharapkan akan meningkatkan penjualan yang sempat mengalami penurunan.
FOLLOW US
Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan