Makin terasa miris karena banyak di antara mereka yang kesulitan mendapatkan lapangan kerja yang layak. Khususnya bagi kaum milenial dan Gen Z di Tanah Air.
Pengamat ekonomi Faisal Basri menilai ada beberapa faktor yang menyebabkan generasi muda kesulitan mendapat pekerjaan. Pertama karena angka pengangguran usia muda di Indonesia masih tinggi. Kemudian, lapangan pekerjaan tidak bermutu makin banyak bagi mereka yang lulusan di perguruan tinggi.
"Pengangguran usia muda tinggi. Kemudian, yang sudah dapat kerja makin tidak bermutu. Jadi mereka sudah mendapat pekerjaan, tapi tidak bermutu. Karena pekerjaannya tidak bermutu," ujar Faisal dalam program Suara Reboan Metro TV, 3 Agustus 2023.
Faisal menilai jenis lapangan pekerjaan yang bermunculan sejauh ini lebih banyak di sektor informal seperti driver transportasi online. Sedangkan kualifikasi seperti sarjana bisa bekerja di perusahaan dengan gaji yang lebih tinggi.
"Kedua, yang dapat kerja tapi enggak bermutu misalnya Gojek, sarjana tapi jadi Gojek, jadi bisa dibilang kaya separuh menganggur dan dia harus cari kerja apapun yang tersedia, angka pengangguran memang lima persen, tapi lapangan kerja tak bermutu," tegas dia.
Menurut Faisal, pekerja informal juga memiliki permasalahan pelik dengan kehadiran UU Omnibus Law. Undang Undang tersebut memberikan kepastian hukum kepada perusahaan untuk memberikan kontrak outsourcing kepada karyawannya dengan jangka waktu yang cukup lama.
"Pekerja informal capai 60 persen. Bahkan 18 persen dan lapangan kerja banyak tapi enggak bermutu menurut riset sebesar 2/3 pekerja bahkan tanpa kontrak dan 1/5 lagi pekerja dengan kontrak sementara dan UU Omnibus Law lebih mudah melakukan outsourcing tanpa ada batasan itu penyebab pekerja di sektor informal semakin tinggi," jelas Faisal.
Jadi pencipta lapangan kerja
Fenomena mengenai generasi muda kesulitan mendapatkan pekerjaan juga mendapat perhatian dari sosiolog Devie Rahmawati. Ia tak menampik banyaknya tantangan bagi generasi muda dalam mencari lapangan pekerjaan.Namun, tak sedikit dari mereka menyerah membangun karier mereka. Salah satunya dengan menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.
"Mereka yang jadi pengusaha juga banyak artinya enggak harus cari kerja, tapi mereka aktif agresif dalam sama-sama buat kerjaan, banyak peluang yang bisa diambil di pedesaan seperti pertanian atau kelautan yang belum digarap maksimal oleh generasi milenial," tutur Faisal.
Salah satu anak muda yang menjadi pengusaha di Tanah Air adalah Peter Shearer. Pria kelahiran Jakarta ini berkecimpung di dunia bisnis digitalisasi dan modernisasi yang membantu Usaha Kecil Menengah (UKM) kuliner.
Peter berbagi kisah dan tips mengenai cara memulai usaha di usia muda. Ia mengaku memiliki ketertarikan di dunia usaha sejak muda. Bahkan, ia sudah mencoba berjualan ketika masih duduk di bangku SD.
"Saya punya ketertarikan berusaha sejak kecil. Ingin menjadi bos. Dari kecil saya sudah jualan stiker-stiker. Saya dapat keuntungannya lumayan," kata Peter.
Peter pun memberikan sejumlah pesan penting bagi anak muda yang ingin berkecimpung di dunia usaha. Ia menilai hal paling penting untuk memulai usaha adalah menetapkan tujuan.
"Mulainya dari tujuan dulu. Biasanya pengusaha pasti punya tujuan, menyelesaikan masalah. Kebetulan kalau usaha saya itu menyelesaikan masalah di bidang kuliner. Jadi ada keresahan yang ingin diberikan solusi," kata Peter.
"Pengusaha harus melihat masalah-masalah di luar sana yang kira-kira bisa kalian kasih solusi. Kemudian, solusinya itu bisa dijadikan opportunity untuk dijadikan bisnis," lanjutnya.
Tips wawancara pekerjaan
Peter juga membagikan kisahnya ketika merekrut karyawan di perusahaannya. Ia menilai ada beberapa aspek yang dilihat dari calon karyawan perusahaan miliknya."Biasanya kalau dari proses interview dari yang saya lakukan. Paling pertama saya lihat attitude. Contohnya adalah kesopanan. Kedua, tepat waktu atau tidak," jelas Peter.
Kemudian, impian calon karyawan dalam lima tahun ke depan. Hal tersebut untuk memastikan impian calon pekerja sejalan dengan visi misi perusahaan miliknya.
"Kemudian saya pasti tanya impian dan passion mereka apa? Apakah impian mereka itu sejalan dengan impian saya sebagai pengusaha? Kalau tujuannya sama itu enak banget," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id