1. Colin Zheng Huang
Pendiri platform e-commerce Pinduoduo, Colin Zheng Huang harus kehilangan 64 persen kekayaannya atau setara US$40,2 miliar (Rp572 triliun) lantaran turunnya saham Pinduoduo. Keadaan semakin diperparah saat Huang mendadak mengundurkan diri pada Maret lalu.Akibatnya, saham perusahaan berusia enam tahun itu turun hingga 21 persen pada November 2021. Saat ini, kekayaan bersih Huang yaitu US$22,4 miliar (Rp319 triliun).
2. Jack Ma
Pendiri Alibaba ini dikenal sebagai orang terkaya di Tiongkok dan salah satu taipan yang paling vokal dalam mengkritik kebijakan pemerintah. Regulator Tiongkok pertama kali membatalkan IPO yang direncanakan Alibaba Group senilai US$35 miliar pada November 2020.Pemerintah juga memberikan denda US$2,8 miliar kepada raksasa e-commerce yang didirikan Jack Ma itu sebagai bentuk hukuman antimonopoli tertinggi yang pernah diterapkan di Tiongkok. Alibaba dituduh melanggar aturan antimonopoli.
Kapitalisasi pasar Alibaba turun lebih dari 46 persen atau setara US$21,4 miliar (Rp304 triliun). Kekayaan Jack Ma ikut turun 37 persen menjadi US$37 miliar (Rp527 triliun).
3. Hui Ka Yan
Hui Ka Yan adalah pendiri perusahaan properti Evergrande. Hui harus kehilangan hartanya mencapai US$18 miliar karena krisis keuangan yang melanda perusahaannya. Evergrande dikabarkan gagal membayar utang pertama kalinya kepada investor global, sehingga sahamnya di bursa Hong Kong anjlok menjadi US$0,19 per lembar.Hui disebut harus merogoh kocek pribadi sebesar US$1 miliar untuk terus menjalankan bisnisnya. Hui juga harus membayar US$300 miliar agar utang bisnisnya tidak membengkak. Kini harta kekayaan Hui Ka Yan sejumlah US$9,1 miliar (Rp129 triliun) atau menurun sekitar US$18 miliar (Rp256 triliun).
Baca: Jelang Akhir Pekan, Emas Antam Merekah Jadi Rp932 Ribu/Gram