Selain itu ada pula berita yang jadi sorotan pembaca lainnya seperti anggaran PEN untuk sektor UMKM, target Menteri BUMN Erick Thohir terhadap BSI, hingga penyusunan neraca komoditas.
Berikut lima berita terpopuler di kanal ekonomi Medcom.id pada Rabu, 17 Maret 2021:
1. Bakal Digunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong, Berapa Harga Vaksin Sputnik V?
Pemerintah Federasi Rusia melalui Russian Direct Investment Fund (RDIF), pemegang lisensi vaksin covid-19 Sputnik V, resmi menjalin kerja sama penyediaan vaksin di Indonesia dengan perusahaan farmasi nasional PT Pratapa Nirmala (Fahrenheit).Baca berita selengkapnya di sini
2. Menko Airlangga Pastikan PEN Dapat Pulihkan Sektor UMKM
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan pemberian stimulus melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dapat memulihkan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dari dampak pandemi covid-19.Baca berita selengkapnya di sini
3. Strategi Erick Thohir Jadikan BSI Top 10 Bank Syariah Dunia
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menargetkan Bank Syariah Indonesia (BSI) masuk dalam 10 besar jajaran bank syariah terbesar di dunia pada 2025. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, diperlukan strategi koordinasi dan sinergi yang kuat antarseluruh pemangku kepentingan, termasuk MES.Baca berita selengkapnya di sini
4. Penyusunan Neraca Komoditas Beri Jaminan Kepastian Usaha
Penyusunan neraca komoditas sebagai amanat Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Perindustrian harus mampu memberikan jaminan kepastian usaha. Data ini juga harus disusun secara transparan, akuntabel, dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk dunia usaha.Baca berita selengkapnya di sini
5. Peringkat di Moody's Ditarik, Barito Pacific: Kami Sedang Tidak Menerbitkan Obligasi USD
Moody's Investor Service menarik peringkat atau rating yang diberikan kepada PT Barito Pacific Tbk (BRPT). Lembaga pemeringkat ini sebelumnya memberikan rating B1 corporate family dengan outlook (prospek) stabil.Moody's menyebutkan penarikan rating perusahaan yang bergerak di bidang industri petrokimia tersebut tersebut lantaran alasan bisnis. Meski begitu, penarikan rating bukan mencerminkan kondisi bisnis BRPT, melainkan hanya soal administratif.
Baca berita selengkapnya di sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News