Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Industri Manufaktur Jadi Penopang Utama Ekonomi RI di 7 Tahun Pemerintahan Jokowi

Husen Miftahudin • 26 Oktober 2021 18:59
Jakarta: Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menilai sektor industri manufaktur Indonesia selama tujuh tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap memainkan peranan penting. Bahkan, menjadi penggerak dan penopang utama bagi perekonomian nasional.
 
Padahal, selama masa kepemimpinan Jokowi banyak peristiwa penting global yang mengiringi perjalanan ekonomi, khususnya di sektor industri manufaktur. Beberapa peristiwa dimaksud antara lain penurunan harga beberapa komoditas yang berakibat pada adanya tekanan terhadap ekspor Indonesia, perlambatan ekonomi Tiongkok sebagai entitas ekonomi terbesar dunia yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi secara global.
 
Kemudian perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok yang menciptakan kembali high cost economy dan mengganggu sisi supply, serta pandemi covid-19 yang memberikan tekanan hebat utamanya kepada sektor industri baik dari sisi supply dan maupun sisi demand.

"Dengan latar belakang kondisi global yang penuh dengan gejolak dan ketidakpastian tersebut, perjuangan bangsa Indonesia dalam membangun sektor industri manufaktur yang berdaulat, mandiri, berdaya saing, dan inklusif menghadapi tantangan yang tidak mudah," ucap Agus dalam Refleksi Tujuh Tahun Pemerintahan Presiden Jokowi, Selasa, 26 Oktober 2021.
 
Agus menjelaskan bahwa pentingnya peranan sektor industri antara lain dapat dilihat dari realisasi investasi sektor industri manufaktur, yang pada periode pertama (2015-2019) menembus total nilai sebesar Rp1.280 triliun dengan nilai rata-rata investasi tahunan sebesar Rp250 Triliun.
 
"Total nilai investasi selama periode lima tahun pertama ini bahkan lebih besar dari nilai investasi yang terakumulasi selama 10 tahun pada kurun waktu 2005-2014," tuturnya.
 
Pada periode kedua, realisasi investasi di sektor manufaktur pada 2020 tercatat di angka Rp270 triliun, lebih tinggi dari nilai rata-rata periode sebelumnya meski sektor industri mendapat hantaman keras (hard hit) dari pandemi covid-19.
 
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan