Airlangga pun menyampaikan bahwa pondok pesantren (ponpes) berperan penting dalam mendorong tumbuhnya kemandirian ekonomi bagi lingkungan ponpes itu sendiri dan juga sebagai penggerak ekonomi masyarakat di sekitarnya. Sebagai institusi yang berada di tengah-tengah masyarakat, keberadaan ponpes selain memberikan pendidikan keislaman juga harus mampu menjadi institusi yang mampu memberdayakan masyarakat untuk semakin mandiri ekonominya.
"Islam mengajarkan kita untuk menjadi manusia mandiri, bekerja keras, dan memanfaatkan alam yang dianugerahkan kepada manusia untuk kemaslahatan. Mengacu pada sejarah Nabi Muhammad SAW yang merupakan panutan kita semua, pada usia mudanya beliau telah memberikan contoh sebagai seorang wirausaha," kata dia.
Menutup sambutannya, Menko Airlangga memohon doa dari seluruh kiai, ulama, dan santri yang hadir dalam acara tersebut agar bangsa Indonesia diberikan kekuatan untuk mampu melakukan pemulihan ekonomi di tengah berbagai tekanan global saat ini. Sehingga, perekonomian nasional senantiasa tumbuh positif dan dapat memberikan kesejahteraan bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Sementara itu, Dewan Sesepuh Pondok Buntet Pesantren KH Adib Rofiuddin Izza menuturkan selama dua tahun pandemi covid-19, pihaknya menyelenggarakan haul dengan cara daring. Di pesantren, haul hanya diikuti oleh santri dan masyarakat sekitar.
Baru pada 2022 ini, kata Kiai Adib, haul Pondok Buntet Pesantren, dilaksanakan secara tatap muka dan dihadiri ratusan ribu masyarakat dari sejumlah wilayah di Indonesia. "Alhamdulillah, yang bisa hadir pada haul ini istimewa, yaitu Bapak Airlangga Hartarto," kata Kiai Adib.
Kiai Adib menyebut Pondok Buntet Pesantren didirikan oleh Mbah Muqoyyim pada 1750 M. Haul mulai diperingati usai wafatnya KH Abdul Jamil yang merupakan ayah dari KH Abbas. Sedangkan KH Abdul Jamil merupakan putra dari KH Muta’ad yang juga merupakan cucu atau cicit dari Mbah Muqoyyim.
"Mungkin saat ini, penyelenggaraan haul sudah ke 100 lebih," ujar Adib.
Turut hadir dalam acara tersebut antara lain Anggota Wantimpres RI, Anggota DPR RI, Menteri Perindustrian, Rais ‘Aam Nadhatul Ulama, Bupati Cirebon, dan Ketua Umum Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Pondok Buntet Pesantren beserta seluruh jajaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News