PLN saat berkunjung ke rumah warga Dusun Uspisera, Desa Ustutun, Pulau Liran, Maluku - - Foto: Medcom/ Desi Angriani
PLN saat berkunjung ke rumah warga Dusun Uspisera, Desa Ustutun, Pulau Liran, Maluku - - Foto: Medcom/ Desi Angriani

Benderang di Ujung Liran

Desi Angriani • 21 Februari 2021 17:58
Bahkan sejak 2016, program listrik pedesaan sudah sepenuhnya ditangani oleh PLN sehingga tidak lagi bergantung pada kas negara yang dikelola oleh Kementerian ESDM.
 
Selain menambah jaringan ke desa-desa terluar, PLN juga menggelontorkan Corporate Social Responsibility (CSR) demi menanggung biaya penyambungan dan instalasi sebesar Rp2,5 juta per rumah.
 
Berbagai upaya tersebut belum cukup dalam mewujudkan keadilan energi bagi seluruh lapisan masyarakat. Pasalnya, PLN mesti menghadapi berbagai tantangan khususnya kendala geografis. Apalagi pelaksanaan pembangunan kelistrikan ke daerah remote semakin terbatas saat pandemi melanda.

Namun, Direktur Utama (Dirut) PLN Zulkifli Zaini mengatakan hadirnya listrik akan meningkatkan produktivitas dan menggerakan roda ekonomi, sehingga akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat.
 
"Kami menyadari listrik merupakan kebutuhan utama masyarakat. Misalnya, inisiatif untuk melakukan kelistrikan di 433 desa di wilayah timur Indonesia. Walaupun ada kendala, tetap dilaksanakan dengan baik," ujar Zulkifli dalam program Metro TV, pada 2 Desember 2020 lalu.
 
Dalam lima tahun terakhir, sebanyak 12 ribu desa berhasil dilistriki PLN. Pada 2015, jumlah desa berlistrik baru sebesar 70.391, dan meningkat menjadi 83.028 desa berlistrik pada September 2020.
 
Benderang di Ujung Liran
Daerah terluar Indonesia yang dilistriki PLN - - Foto: Medcom/ Desi Angriani
 
Sebelumnya, PLN menghadirkan listrik di 11 desa terpencil di Provinsi Riau. Sebanyak enam desa berlistrik di Kabupaten Kampar yang diresmikan antara lain Desa Sungai Santi, Desa Kota Lama, Desa Kebun Tinggi, Desa Lubuk Bigau, Desa Tanjung Permai, dan Desa Pangkalan Kapas. Sedangkan lima desa lainnya berada Kabupaten Indragiri Hilir yaitu Desa Sepakat Jaya, Desa Kuala Sungai Batang, Desa Bakau Aceh, Desa Bantayan, dan Desa Batang Tumu.
 
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Riau dan Kepulauan Riau Dispriansyah mengatakan pihaknya menggelontorkan investasi sebanyak Rp90 miliar untuk menerangi Provinsi Riau dengan potensi 1.950 calon pelanggan. Sehingga, di penghujung 2020 rasio elektrifikasi desa berlistrik Riau sudah mencapai 100 persen.
 
"Sementara untuk Provinsi Kepulauan Riau nilai investasi sebesar Rp38 miliar dengan potensi 1.800 calon pelanggan, rasio elektrifikasi desa berlistrik mencapai 91,35 persen," tuturnya dalam keterangan resmi, Kamis 31 Desember 2020.
 
Selain itu, PLN juga melistriki empat desa terpencil di Sulawesi Tengah yaitu Desa Winangabino, Desa Lijo, Desa Sea dan Desa Parangisi yang berada di Kabupaten Morowali Utara.
 
Untuk melistriki empat lokasi ini, PLN mengeluarkan dana investasi sebesar Rp12,8 miliar untuk membangun JTM sepanjang 32,5 kms, JTR sepanjang 6,5 kms dan gardu distribusi sebanyak 6 buah dengan total 300 kVA. Serta memiliki potensi pelanggan sebanyak 515 kepala keluarga dengan lebih dari 1.800 penduduk.
 
Baca juga: PLN Pasok Listrik ke Desa Terpencil di Pulau Liran
 
Lantas dari manakah dana infrastruktur kelistrikan ini berasal? PLN meraih pinjaman atau kredit investasi dengan plafon sebesar Rp12 triliun dari perbankan.
 
Perjanjian kredit investasi tersebut diperoleh melalui tiga skema yaitu skema sindikasi konvensional sebesar Rp8,8 triliun, skema sindikasi syariah sebesar Rp1,2 triliun, dan skema bilateral konvensional sebesar Rp2 triliun.
 
Untuk skema konvensional berasal dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dan PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk. Sementara skema sindikasi syariah antara lain PT Bank Syariah Mandiri dan PT BCA Syariah. Sedangkan skema bilateral konvensional berasal dari PT Bank CIMB Niaga Tbk.
 
"Terlaksananya penandatanganan perjanjian kredit investasi ini menjadi salah satu bukti nyata dukungan serta kepercayaan dari lembaga keuangan bank nasional untuk dapat memenuhi rencana investasi PLN yang hingga saat ini masih termuat dalam (RUPTL) PLN 2019-2028 yang telah ditetapkan oleh Menteri ESDM," kata Direktur Keuangan PLN Sinthya Roesly dalam keterangan resmi, Jumat, 4 Desember 2020.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan