Begitu juga dengan berita terkait jamur enoki juga masih menjadi isu yang dicari pembaca. Disusul pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan minus pada kuartal II-2020.
Selanjutnya, Legislator yang mempertanyakan penempatan uang di Himpunan Bank Negara atau Himbara.
Medcom.id merangkum lima berita yang menjadi topik populer dalam sepekan. Rangkuman ini sebagai referensi bagi pembaca yang memantau isu ekonomi terkini.
1. Status Indonesia Naik Kelas di Bank Dunia
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan menyebut rilis terbaru Bank Dunia membawa kabar baik. Perekonomian Indonesia dinyatakan naik kelas satu tingkat.
Baca selengkapnya di sini.
2. Bulog Tagih Utang Rp2,61 Triliun ke Pemerintah
Direktur Utama Perum Bulog (Persero) Budi Waseso mengatakan bahwa pembayaran utang dari pemerintah sangat dibutuhkan agar perusahaan tetap dapat menjalankan sejumlah strategi bisnis. Apalagi, dalam masa pandemi covid-19 sektor ketahanan pangan jadi sorotan.
Pria yang akrab disapa Buwas ini memaparkan bahwa utang Pemerintah yang belum dibayarkan kepada sebesar Rp2,61 triliun. Jumlahnya tersebut merupakan penugasan pelaksanaan Cadangan Stabilitas Harga Pangan (CSHP) gula dan penyaluran Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
Baca selengkapnya di sini.
3. Jangan Kaget Jika Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Minus
Ekonom senior Raden Pardede mengaku tidak akan kaget jika pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II-2020 minus hingga tiga persen atau lima persen. Hal ini merujuk kondisi di Tiongkok.
Ia menuturkan pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada triwulan I-2020 minus 6,8 persen. Padahal wabah covid-19 sudah ditemukan di Wuhan pada kuartal IV-2019.
Baca selengkapnya di sini.
4. Takut Bakteri, Pelanggan Jamur Enoki Mulai Berguguran
Penikmat jamur enoki di Tanah Air kini lebih waspada usai temuan bakteri listeria monocytogenes dari produsen asal Korea Selatan. Bisnis camilan berbahan dasar tumbuhan yang dikenal dengan jamur tauge itu pun langsung ikut terdampak.
Baca selengkapnya di sini.
5. Legislator Ragukan Penempatan Dana Negara di Himbara
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dianggap masih menggunakan pola lama dan kurang sense of crisis dalam menghadapi memburuknya perekonomian akibat pandemi covid-19. Anggota Komisi XI DPR M Misbakhun mempertanyakan penempatan uang di Bank Himbara.
Mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP) itu menganggap jurus Sri Mulyani tersebut tak beda jauh dengan saat menghadapi krisis finansial global pada 2008.Padahal, krisis saat ini berbeda dibandingkan 2008 dan tidak bisa diatasi dengan kebijakan yang sama.
Baca selengkapnya di sini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News