Ilustrasi. FOTO: Medcom.id/Angga Bratadharma
Ilustrasi. FOTO: Medcom.id/Angga Bratadharma

Arah IHSG di Gelombang Kedua Covid-19

Angga Bratadharma • 12 Juli 2021 09:58

Kemudian peningkatan terjadi pada rata-rata frekuensi harian bursa sebesar 3,29 persen menjadi 1.201.900 transaksi dari 1.163.664 transaksi pada penutupan pekan lalu. Nilai kapitalisasi pasar bursa meningkat 0,46 persen menjadi Rp7.187,639 triliun dari Rp7.154,948 triliun dari pekan sebelumnya.
 
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan meningkat 0,28 persen menjadi 6.039,844 dari 6.023,008 pada pekan sebelumnya. Sedangkan data rata-rata volume transaksi harian bursa berubah 1,56 persen menjadi 19,044 miliar saham dari 19,346 miliar saham pada penutupan pekan lalu.
 
IHSG menguat di Juli

Sementara itu, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memproyeksikan IHSG pada Juli 2021 akan bergerak menguat dengan target IHSG berada di level 6.195 hingga 6.394. Pengujian resisten awal 6.115 selanjutnya 6.134, sementara support di level 5.985 hingga 5.884.
 
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina mengatakan ada beberapa faktor yang menggerakkan IHSG pada Juli ini. Pertama, Indonesia memasuki fase laporan keuangan di kuartal II-2021. Sebagai pembanding, pada akhir Juni 2021, IHSG ditutup di level 5.985.
 
"Kemarin ada Lebaran dan puasa jadi laporan keuangan emiten di kuartal kedua masih membaik. Pada kuartal kedua tahun lalu perusahan-perusahaan cukup suffer karena covid-19 dimulai pada Maret. Jadi di kuartal kedua tahun ini lebih baik," kata Martha.
 
Namun, lanjutnya, tetap ada ancaman yakni perkembangan covid-19 di Tanah Air mengingat sekarang ini kasus covid-19 masih terus mencetak rekor sampai sekarang. "Pendukung lainnya adalah akan adanya aksi korporasi. Contohnya beberapa aksi merger, right issue, dan akuisisi. Perusahaan-perusahaan itu dapat mendorong pergerakan IHSG untuk membaik," tuturnya.
 
Sementara itu, selama Juni IHSG menguat 0,6 persen ke level 5.985 usai melemah 0,8 persen pada Mei 2021. Level IHSG tertinggi-terendah pada Juni 2021 berada di rentang 6.096-5.885. Sejak awal tahun, IHSG naik tipis 0,1 persen. Kondisi itu terjadi di tengah lonjakan kasus covid-19 di Tanah Air.
 
"Lonjakan kasus covid-19 yang terjadi sejak pertengahan Juni membuat pemerintah memberlakukan PPKM Darurat mikro di Jawa dan Bali mulai 3 Juli. Langkah ini diambil sebagai upaya pengendalian perkembangan covid-19 varian delta yang terbukti lebih cepat menular," kata Marta.
 
Pemulihan ekonomi nasional berlanjut
 
Di sisi lain, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia M Nafan Aji Gusta Utama meyakini pemulihan ekonomi nasional terus berlanjut lantaran realisasi PDB di kuartal I-2021 hanya terkontraksi 0,74 persen atau lebih baik dari sebelumnya. Hal ini disebabkan adanya faktor penanganan pandemi dan vaksinasi, serta dorongan program PEN yang terukur dan terarah.
 
"Terlihat bahwa arah pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah on the right track dengan membentuk kurva V-shape," ucapnya.
 
Dirinya meyakini tren pemulihan ekonomi akan terus berlanjut seiring langkah pemerintah melaksanakan relaksasi kebijakan fiskal, moneter dan sektor keuangan, realisasi stimulus program PEN, vaksinasi dan penanganan covid-19, serta transformasi ekonomi di bidang investasi melalui implementasi omnibus law.

 
 
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan