PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat rekor lalu lintas tertinggi pada arus mudik Lebaran 2022 yakni sebanyak 1,7 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek menuju tiga arah, yaitu Timur (Trans Jawa dan Bandung), Barat (Merak), dan Selatan (Puncak). Berdasarkan catatan Jasa Marga, angka ini naik 9,5 persen ketimbang Lebaran 2019, sebelum pandemi.
"Jika ketimbang lalu lintas normal pada periode November 2021 yang merupakan lalu lintas tertinggi saat pandemi, 1,7 juta kendaraan yang melintas di periode mudik tahun ini naik 18,6 persen," ujar Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru.
Dilihat dari sisi distribusi lalu lintas, tujuan yang menjadi favorit pemudik juga masih menuju arah timur via Jalan Tol Trans Jawa yang memegang 53,8 persen dari total pemudik. Sementara itu, sebanyak 27,6 persen menuju arah Merak dan 18,7 persen menuju arah Puncak.
Melihat tingginya lalu lintas mudik, masyarakat diimbau yang saat ini tengah berada di kampung halaman untuk mengatur waktu perjalanan kembali ke Jabotabek. Pasalnya periode arus balik memiliki jumlah hari yang cukup pendek dibandingkan dengan arus mudik.

"Jika semua orang merencanakan pulang di akhir libur panjang, seperti tanggal 6, 7, dan 8 Mei 2022, peningkatan lalu lintas serentak secara bersama-sama ini harus diantisipasi oleh pengguna jalan," kata Heru.
Menteri Badan Usaha Milik (BUMN) Erick Thohir menyebut Idulfitri 1443 Hijriah sebagai momentum besar bagi bangsa yang berjuang keras dalam menghadapi berbagai tantangan akibat pandemi covid-19. "Kita patut bersyukur, setelah melalui tahun-tahun yang sulit, kini diberikan sedikit keleluasan dalam beribadah dan merayakan Idulfitri bersama keluarga," kata dia.
Adapun Erick memaknai Idulfitri sebagai sebuah kemenangan besar bagi umat yang telah menunaikan kewajiban berpuasa selama sebulan penuh. Ia menilai kesabaran dan keikhlasan umat selama pandemi terbayar tunai setelah dapat kembali berkumpul dengan keluarga dalam Lebaran kali ini.
"Makna Lebaran kali ini ialah kebangkitan, sudah dua tahun (pandemi) dan kondisi hari ini justru kita bangkit dan insyaAllah Indonesia menuju arah lebih baik dengan pertumbuhan ekonomi luar biasa, tentu yang harus dijaga ialah pembukaan lapangan kerja," ungkapnya.
Perputaran uang
Sementara itu, perputaran uang yang terjadi pada Idulfitri diyakini akan menggenjot tumbuhnya konsumsi rumah tangga yang sangat tajam, serta akan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal II-2022 sebesar tujuh persen. Sedangkan target pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini berkisar 5-5,5 persen."Momentum Idulfitri tahun ini akan memberikan dampak yang sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional," kata Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang.
Sarman mengungkapkan, sebagai pengusaha dirinya sangat berharap agar masyarakat agar tetap prokes (protokol kesehatan) selama perjalanan mudik dan merayakan Idulfitri bersama keluarga di kampung halaman.
Hal itu ditekankannya lantaran Indonesia belum bebas dari covid 19. Menurutnya, kedisiplinan dari semua pihak saat mudik dan Idulfitri diharapkan agar tidak menghambat proses pemulihan ekonomi.
Sarman mengimbau kepada penduduk daerah tujuan masing-masing, agar dapat memanfaatkan momentum liburan mudik tahun ini menjadi peluang usaha dengan menjual berbagai makanan khas daerah, batik serta souvenir khas daerah yang diminati para pemudik untuk dibawa kembali ke kotanya.
"Sehingga liburan Idulfitri tahun ini dapat memperbaiki perekonomian dan kesejahteraan masyarakat desa," ucapnya.
Adapun dana sebesar Rp28 triliun hingga Rp42 triliun diperkirakan mengalir dari kota ke daerah tujuan mudik selama Idulfitri 2022. Prediksi tersebut dengan asumsi jika jumlah yang mudik sekitar 85 juta orang dan rata-rata per keluarga tiga orang maka jumlah yang mudik kurang lebih sekitar 28 juta keluarga.
"Jika rata-rata per keluarga membawa minimal Rp1 juta saja maka uang yang mengalir ke daerah paling sedikit Rp28 triliun, jika membawa rata-rata Rp1,5 juta per keluarga maka potensi perputaran dikisaran Rp42 triliun," ucapnya.

Dengan animo mudik yang sangat besar tahun ini diyakini dapat menggerakan perekonomian daerah dan meningkatkan produktivitas berbagai sektor usaha. "Perayaan dan masa libur Idulfitri di Indonesia merupakan momentum untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi, karena menjadi puncak perputaran uang terbesar di Indonesia," jelasnya.
Berdampak positif ke perekonomian
Sementara itu, Pengamat Ekonomi Lana Soelistianingsih mengatakan, kegiatan mudik yang kembali dijalankan setelah absen dilakukan masyarakat selama pandemi dapat berdampak positif bagi kinerja perekonomian."Dari dulu ekonomi Lebaran, baik karena mudik atau meningkatnya permintaan masyarakat, mendukung sektor seperti ritel, transportasi, perhotelan menjadi pendongkrak pertumbuhan ekonomi," kata Lana.
Menurut dia, secara historis, kegiatan mudik dan Lebaran menjadi pendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi triwulanan seiring dengan tingginya permintaan masyarakat di berbagai sektor. Untuk itu, momentum perbaikan ekonomi karena arus mudik dan Lebaran ini harus dijaga agar bisa memberikan kontribusi kepada pertumbuhan di akhir tahun.
Namun memang harus disertai kewaspadaan agar tidak muncul kasus pandemi baru. Ia mengapresiasi pelonggaran kebijakan mudik karena menunjukkan pemerintah memahami kerinduan masyarakat untuk bersilahturahmi terutama dengan keluarga jauh sebagai bagian dari kebutuhan sosial.
"Saya kira pemerintah sangat bijaksana mengizinkan mudik untuk memulihkan ekonomi, tapi tetap mewaspadai kemungkinan penularan covid-19, khususnya Omicron yang masih ada dengan persyaratan booster," katanya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno berharap libur Lebaran 2022 menjadi momentum yang kuat dalam upaya mendorong kebangkitan ekonomi, khususnya melalui sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Dua tahun kita berjuang mengatasi pandemi dari sisi kesehatan, sekarang kita mulai menata kembali ekonomi baru kita. Selama dua tahun kita betul-betul menghadapi masa yang sulit, dan mudik ini is the greatest transfer of business opportunity," katanya.
Adapun diperkirakan dari total jumlah pemudik, 40 persen di antaranya akan berkunjung ke destinasi-destinasi wisata atau sentra ekonomi kreatif. Jika rata-rata pengeluaran wisatawan Rp1,5 juta, maka potensi pergerakan ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif bisa mencapai Rp72 triliun secara nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News