Ilustrasi. FOTO: Dok MI/PANCA SYURKANI
Ilustrasi. FOTO: Dok MI/PANCA SYURKANI

Window Dressing Lesu

Angga Bratadharma • 03 Januari 2022 14:42

"Pasar modal ini di luar dugaan, ini jauh dari ekspektasi kita semula. Indeks kita sudah 6.581,48," kata dia.
 
Dengan kinerja indeks tersebut maka perkiraan keuntungan investasi yang akan didapat sekitar 10,8 persen atau termasuk dari jajaran yang terbaik di antara negara-negara lain di kawasan Asia. Hal itu juga didukung jumlah investor yang ada di pasar modal terus meningkat signifikan dari 3,8 juta pada 2020 menjadi 7,5 juta pada 2021.
 
"Ini menunjukkan banyak investor-investor, terutama investor ritel. Ini dapat kami sampaikan, milenial ini yang tadinya banyak konsumsi sekarang banyak nabung terutama di saham dan juga di tabungan," ungkapnya.

Tak hanya itu, penghimpunan dana di pasar modal mencapai Rp363,3 triliun dari 194 emiten, lebih tinggi dari 2020 sebesar Rp118 triliun. Ini bersumber dari sektor teknologi dan sektor keuangan yang diharapkan menjadi engine growth ke depan.
 
"Bahkan ini luar biasa dalam sejarh rising fund di pasar modal itu lebih tinggi dari pertumbuhan kredit. Kredit selama 2021 hanya Rp228 triliun. Mudah-mudahan ini tanda yang bagus untuk investasi kita ke depan," tutur dia.
 
Dengan dasar yang positif itu, Wimboh berpandangan kinerja pasar modal Indonesia akan tetap tumbuh positif di 2022. Hal ini tak terlepas dari kinerja pasar modal pada 2021 yang di luar ekspektasi. Keseluruhan 2021 menunjukkan kepercayaan investor kepada pasar modal yang terus meningkat. Momentum pertumbuhan ekonomi diyakini memperkuat  pasar modal.
 
"Ini mempunyai momentum yang besar karena PDB kita di 2022 berdasarkan asumsi APBN akan 5,2 persen. Ini adalah menambah keyakinan kita ke depan," pungkas dia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan