Ilustrasi. FOTO: Dok MI/PANCA SYURKANI
Ilustrasi. FOTO: Dok MI/PANCA SYURKANI

Window Dressing Lesu

Angga Bratadharma • 03 Januari 2022 14:42

"Jadi memang terjadi konsolidasi terlebih dahulu. Tapi nanti akan ditopang sekali oleh aksi window dressing. Ini juga berkaitan dengan adanya faktor psikologis dengan pelaku pasar atau investor meningkatkan investasi di pasar modal sehingga sangat positif juga untuk IHSG sampai di Desember," jelasnya.

Tumbuh positif

Terlepas dari itu, pasar saham di sepanjang 2021 tumbuh positif, tercermin dari kinerja IHSG yang telah mencapai level 6.600,68 pada 29 Desember 2021 (meningkat 10,4 persen dari posisi Desember 2020). Pertumbuhan IHSG tersebut bahkan sempat menembus rekor baru, yakni di level 6.723,39 pada 22 November 2021, melampaui IHSG sebelum terjadinya pandemi.
 
Sementara itu, kapitalisasi pasar pada 29 Desember 2021 mencapai Rp8.277 triliun atau naik hampir 18 persen dibandingkan dengan posisi akhir 2020 yakni Rp6.970 triliun. Sementara itu, aktivitas perdagangan turut membukukan kenaikan yang signifikan dibandingkan dengan akhir tahun lalu.

 
Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) tercatat di Rp13,39 triliun atau naik 45 persen lebih dari posisi akhir tahun lalu yakni Rp9,2 triliun. Selanjutnya, frekuensi transaksi harian mencapai angka 1,29 juta kali transaksi atau naik 91 persen dibandingkan dengan akhir 2020 dan merupakan nilai tertinggi ketimbang di kawasan ASEAN sepanjang tiga tahun terakhir.

Pertumbuhan signifikan juga tercermin pada rata-rata volume transaksi harian yang telah mencapai 20,6 miliar saham atau naik lebih dari 80 persen dibandingkan dengan akhir tahun lalu. Adapun 2021 turut diramaikan oleh minat perusahaan untuk memobilisasi dana jangka panjang melalui pasar modal.
 
Hingga 30 Desember 2021, telah terdapat 54 perusahaan tercatat yang melakukan Initial Public Offering (IPO) dan mencatatkan sahamnya di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), sehingga sebanyak 766 perusahaan telah mencatatkan sahamnya di BEI.
 
Total fund raised IPO saham mencapai Rp62,61 triliun atau naik 1.022,35 persen ketimbang 2020 dan merupakan nilai penggalangan dana tertinggi sepanjang sejarah pasar modal Indonesia. Indonesia pun masih menjadi bursa dengan jumlah IPO terbanyak di Kawasan ASEAN selama tiga tahun berturut-turut sejak 2019.
 
Pencapaian positif turut tercermin dari meningkatnya minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. Total jumlah investor di pasar modal Indonesia per 29 Desember 2021 telah meningkat 92,7 persen menjadi 7,48 juta investor dari sebelumnya 3,88 juta investor per akhir Desember 2020.
 
Jumlah ini meningkat hampir tujuh kali lipat dibandingkan dengan 2017. Secara khusus, pertumbuhan investor ritel pada 2021 ditopang oleh kalangan milenial (kelahiran 1981-1996) dan Gen-Z (kelahiran 1997–2012) atau rentang usia ≤ 40 tahun sebesar 88 persen dari total investor ritel baru (per November 2021).
 
Lonjakan pertumbuhan jumlah investor ritel turut berdampak terhadap dominasi investor ritel terhadap aktivitas perdagangan harian di BEI yang mencapai 56,2 persen dari tahun sebelumnya sebesar 48,4 persen.

Luar biasa

Ciamiknya kinerja pasar modal Indonesia juga dirasakan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK-OJK) Wimboh Santoso. Menurutnya kinerja pasar modal Indonesia selama 2021 di luar ekspektasi. Pasalnya meski dalam situasi pandemi, capaian di pasar modal justru terbilang luar biasa.
 
 
Halaman Selanjutnya
"Pasar modal ini di luar…
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan