Selain Kepala Negara, vaksinasi juga diikuti oleh sejumlah pejabat, tokoh, dan perwakilan masyarakat yang pelaksanaannya ditayangkan secara live melalui media massa terutama media televisi. Kala itu, keberadaan vaksin virus korona menjadi harapan baru untuk Indonesia bisa segera terbebas dari belenggu covid-19.
Ekonomi yang hancur berantakan akibat terjangan pandemi covid-19 membuat pemerintah tancap gas melakukan program vaksinasi covid-19. Pemerintah menargetkan vaksinasi nasional sebesar 181,5 juta jiwa atau 70 persen dari populasi masyarakat Indonesia. Target tersebut dengan harapan bisa memunculkan kekebalan kelompok.
Apabila kekebalan kelompok terbentuk maka diyakini mata rantai penyebaran covid-19 bisa terputus dan pandemi bisa segera usai. Jika semua terealisasi dengan baik maka tahun ini dosis vaksin akan mencapai 70 persen dari populasi masyarakat Indonesia. Namun, Pekerjaan Rumah (PR) berikutnya adalah meyakinkan masyarakat untuk melakukan vaksinasi covid-19.
Pada titik ini lah persoalan muncul. Dalam pelaksanaannya, rencana pemerintah tersebut tidak berjalan mulus karena muncul berbagai macam hambatan seperti penolakan hingga munculnya banyak berita bohong berkaitan dengan vaksin covid-19 yang dilemparkan oleh orang tak bertanggung jawab ke masyarakat melalui berbagai macam platform.

Tak hanya itu, bermutasinya covid-19 juga memunculkan persoalan lain. Kurang gesitnya Pemerintah Indonesia menutup perbatasan terutama di pintu udara membuat varian delta -yang muncul di India dan disebut lebih cepat menular dan berbahaya daripada covid-19 yang awal mula muncul- membuat Indonesia kini tengah mengalami gelombang lanjutan covid-19.
Situasi kian diperparah dengan masyarakat yang enggan menerima vaksin hingga banyak dari masyarakat yang melanggar aturan protokol kesehatan dan melakukan mudik Lebaran 2021 yang sudah dilarang oleh pemerintah. Padahal, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sudah jauh-jauh hari memperingatkan bahwa mudik akan membuat kasus covid-19 meledak.
Menkes Budi mengatakan puncak kasus aktif covid-19 efek libur Lebaran 2021 diprediksi terjadi di pekan kelima hingga ketujuh setelah Idulfitri 1442 Hijriah atau pada akhir Juni hingga awal Juli 2021. Prediksi ini didapat berdasarkan perhitungan Kementerian Kesehatan dari pengalaman Lebaran 2020.
"Bapak Presiden (Joko Widodo) sempat menanyakan sampai kapan tren kasus akan naik? Berdasarkan pengalaman empiris kita di setiap libur panjang biasanya kenaikan itu akan mencapai puncaknya sekitar lima sampai tujuh minggu," kata Budi, akhir Mei silam.
Budi meminta masyarakat bisa memahami masalah ini. Publik diajak memperketat protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus korona. "Arahan Bapak Presiden adalah dipastikan bahwa seluruh daerah tetap menjalankan disiplin protokol kesehatan, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak dengan baik," ucap Budi.
Sementara itu, hingga Senin, 28 Juni 2021, kasus positif covid-19 Indonesia bertambah sebanyak 20.694 (berkurang 3,0 persen secara harian) dengan daily positive rate sebesar 25,8 persen. Jumlah total kasus aktif saat ini sudah mencapai 218.476. Untuk jumlah keseluruhan kasus, Indonesia saat ini melaporkan 2,1 juta kasus covid-19.
Dari perkembangan program vaksinasi, dosis pertama vaksin covid-19 telah diberikan pada 27,4 juta orang melonjak 15,1 persen dari target (bertambah 304.135). Sedangkan dosis kedua total sudah diberikan kepada 13,1 juta orang (bertambah 73.003). Angka ini melonjak usai kasus covid-19 di Indonesia meledak jelang akhir Juni ini.
Berebut vaksin
Adapun antusiasme masyarakat untuk divaksin terlihat dalam beberapa waktu belakangan, baik melalui media sosial, pesan berantai di WhatsApp, maupun pemberitaan di media massa yang memperlihatkan sejumlah warga berebut vaksin usai kasus covid-19 di Indonesia meledak. Misalnya seperti terjadi di Banyuwangi yang videonya viral.
Bahkan Polresta Banyuwangi sampai angkat bicara terkait video viral warga menerobos pintu masuk GOR Tawangalun Banyuwangi untuk mendapatkan vaksin covid-19. Dalam video itu tampak kerumunan warga mendorong pintu untuk mengikuti vaksinasi covid-19 massal yang diselenggarakan Polresta Banyuwangi, Sabtu, 26 Juni 2021.
Wakapolresta Banyuwangi AKBP Didik Hariyanto menyatakan gambar dalam video tersebut merupakan kejadian di luar GOR Tawangalun. Antusiasme warga memang sangat luar biasa untuk mengikuti vaksinasi covid-19. Ia menjelaskan untuk masuk ke area yang digunakan untuk vaksinasi covid-19 sudah ada tiga penyekatan. Hal itu dilakukan agar vaksinasi berjalan baik.
Terlepas dari hal itu, tentunya masyarakat diminta tak panik karena pemerintah memastikan siap menggenjot program vaksinasi covid-19. Bahkan, Jokowi berupaya maksimal menekan penyebaran covid-19 melalui vaksinasi dan menargetkan 70 persen penduduk di vaksin untuk mencapai kekebalan kelompok.
"Saya mohon kepada bapak ibu dan kita semua untuk tidak ragu divaksinasi," ujar Jokowi, Senin, 28 Juni 2021.

Lebih lanjut, Jokowi menginstruksikan target vaksinasi per hari dinaikkan dua kali lipat. Instruksi tersebut menyusul keberhasilan capaian vaksinasi covid-19 sebanyak 1,3 juta penduduk per hari. "Dapat kita tingkatkan dua kali lipat pada Agustus 2021, yakni menjadi dua juta dosis per hari," ujar Jokowi.
Jokowi menyebut satu juta vaksinasi per hari tercapai lebih cepat dari target yang dicanangkan pada awal Juli 2021. Hal ini dinilai berkat kerja sama dan kerja keras seluruh pihak. "Berkat kerja keras gotong royong semua pihak, terutama Kemenkes, TNI, Polri, pemerintah daerah, BUMN, dan pihak swasta yang membantu serta masyarakat yang bersedia divaksin," kata dia.
Aktivitas dari dalam rumah
Meski sudah divaksin, namun masyarakat tetap harus disiplin dalam protokol kesehatan. Masyarakat baik yang sudah vaksin maupun yang belum tak boleh lagi kendur menerapkan protokol kesehatan demi memutus mata rantai penyebaran covid-19. Bahkan jika tak ada yang penting sebaiknya warga beraktivitas dari dalam rumah.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengimbau warga beraktivitas dari dalam rumah, apalagi Rumah Sakit (RS) di Ibu Kota sudah penuh, baik untuk kamar isolasi maupun ruangan khusus ICU. Kondisi tersebut terlihat saat Anies mengunjungi RSUD Tarakan, Jakarta Pusat.
"Saya ingin mengajak kepada semua dari RS ini, ada pesan mari kurangi bepergian, mari kita hindari potensi penularan, mari kita pilih keselamatan," kata Anies.
Tak hanya Anies, Kepala Negara juga meminta masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah. Presiden Jokowi menilai hal tersebut penting guna menekan penyebaran covid-19 yang tentunya diperlukan kerja sama dari seluruh pihak, khususnya masyarakat.
"Saya ingatkan tinggalah di rumah selama tidak ada kebutuhan yang mendesak," ujar Jokowi.
Vaksinasi gotong royong
Sementara itu, Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani mencatat jumlah pendaftar Vaksinasi Gotong Royong telah mencapai 28.400 perusahaan. Dari angka itu, sekitar 500 perusahaan sudah menjalankan vaksinasi covid-19.
"Jumlah (penerima vaksin terdaftar) 10,6 juta orang lebih," kata Rosan, Senin, 28 Juni 2021.
Menurut dia, pada tahap pertama, 500 ribu dosis vaksin sudah diberikan. Tahapan ini mencakup Jabodetabek dengan sasaran pekerja industri manufaktur. Tahap kedua Vaksinasi Gotong Royong sudah berlangsung. Sasaran penerima vaksin ini dari industri perbankan dan jasa keuangan.
Realisasi tersebut, kata Rosan, sudah dilaporkan kepada Presiden Jokowi. Kepala Negara, ujar Rohan, menginginkan agar Vaksinasi Gotong Royong terus berjalan. "Arahan Bapak Presiden adalah bagaimana vaksinasi program pemerintah dan Vaksinasi Gotong Royong ini bisa berjalan bersamaan sehingga target kekebalan kelompok bisa tercapai," ujar dia.
Pertumbuhan ekonomi
Lebih lanjut, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II diprediksi hanya bisa mencapai empat persen imbas pengetatan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro seiring meledaknya kasus covid-19 di Tanah Air. Padahal proyeksi pemerintah sebelumnya di rentang 7,1 sampai 8,3 persen.
Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah mengatakan salah satu penyebab melambatnya proyeksi pertumbuhan ekonomi karena lonjakan kasus covid-19 yang signifikan. Meski demikian, sedari awal Piter telah memperkirakan ekonomi RI bakal sulit mencapai target.
"Proyeksi pertumbuhan kuartal II masih di kisaran tiga sampai empat persen. Tanpa ada lonjakan kasus pun saya tidak yakin target tujuh sampai delapan persen bisa tercapai," katanya.
Senada dengan Piter, Direktur Celios Bhima Yudhistira menyebut pertumbuhan ekonomi tujuh persen di kuartal II seperti yang diharapkan pemerintah tampaknya hampir dipastikan sulit tercapai. "Usai naiknya kasus covid-19 konsumen mulai bersiap untuk antisipasi dengan berhemat belanja dan menunda melakukan aktivitas konsumsi di luar rumah," ungkapnya.
Pertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) masih mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2021 meski terjadi lonjakan kasus infeksi covid-19 dalam beberapa hari terakhir. Pertumbuhan ekonomi tahun ini menurut perkiraan bank sentral berada di kisaran 4,1 persen sampai 5,1 persen.
"Hingga saat ini Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2021 di kisaran 4,1 persen hingga 5,1 persen," kata Gubernur BI Perry Warjiyo.
Perry mengakui bahwa angka penderita covid-19 terus mengalami peningkatan setelah Idulfitri. Terkait hal tersebut, bank sentral akan terus memantau beberapa indikator dan implikasinya terhadap kegiatan perekonomian nasional.
Ia menambahkan sejak awal pandemi covid-19 pada Maret 2020 hingga saat ini, Bank Indonesia menyebut telah melakukan ragam upaya. Seperti penurunan suku bunga acuan, pelonggaran Loan To Value (LTV), kebijakan moneter yang longgar, serta kebijakan makroprudensial yang akomodatif guna mendukung terjaganya stabilitas moneter dan sistem keuangan.
"Selain itu, bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), kami akan terus menindaklanjuti pemulihan ekonomi. Tak hanya pada sektor kredit perbankan, tapi juga ke sektor lain seperti UMKM," pungkas Perry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id