"Bank Indonesia mengarahkan bauran kebijakan akomodatif serta memperkuat sinergi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk terus mendukung pemulihan ekonomi nasional," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono.
Di sisi Lapangan Usaha (LU), sebagian besar lapangan usaha mengalami perbaikan pada kuartal IV-2020. LU yang terkait dengan kesehatan dan aktivitas work from home dan school from home tercatat tetap tumbuh positif dan melanjutkan perbaikan, seperti LU Informasi dan Komunikasi dan LU Jasa Kesehatan.
"LU Pertanian dan LU Pendidikan juga mencatatkan pertumbuhan positif. Sementara itu, LU Industri Pengolahan dan LU Perdagangan yang berkontribusi cukup besar pada perekonomian terus melanjutkan perbaikan, meski masih terkontraksi," kata Erwin.
Sementara itu, Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menerbitkan paket kebijakan terpadu untuk peningkatan pembiayaan dunia usaha dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi. Hal ini bertujuan untuk membantu perekonomian yang berangsur membaik.
Paket kebijakan ini ditujukan untuk membantu sektor-sektor yang paling terdampak agar mereka bisa bertahan dan bangkit kembali. Untuk itu, KSSK memberikan insentif bagi sektor yang memiliki daya tahan.
"Sehingga mereka bisa melakukan ekspansi kembali dan membaiknya kondisi secara keseluruhan. Tentu ini dilakukan dengan syarat, covid terus bisa dikendalikan dan dikelola baik," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Bergantung dari kecepatan vaksinasi
Direktur Pelaksana Bank Dunia Mari Elka Pangestu mengungkapkan pemulihan ekonomi suatu negara bergantung pada kecepatan vaksinasi. Karenanya, banyak negara berlomba-lomba mengamankan stok vaksin covid-19.
"Faktor utamanya adalah terkait seberapa cepat negara melakukan vaksinasi terhadap masyarakatnya dan kekebalan kelompok itu sekitar 70 persen," ucap Mari.
Jika suatu negara hanya bisa melakukan vaksinasi covid-19 sebesar 10 persen dari populasi maka akan memengaruhi kontraksi ekonomi di 2021. Permasalahan kian ditambah dengan negara maju yang memborong stok vaksin dan enggan membagikannya kepada negara berkembang.
"Ini big issues dan jadi pembahasan yang sangat kompleks. Tapi, saya rasa hampir semua negara melakukan restriksi untuk vaksin yang diproduksi, agar tidak keluar dari negaranya sampai masyarakat di dalam negaranya itu sudah divaksin," jelas dia.
Mantan Menteri Perdagangan ini menambahkan pemulihan ekonomi juga harus diiringi dengan pemulihan investasi. Dia memprediksi butuh waktu tiga hingga lima tahun agar ekonomi bangkit.
"Pemulihan atau pertumbuhan (ekonomi) tidak akan terjadi tanpa investasi. Terlepas dari stimulus fiskal, dan restart ekonomi. Ini adalah pertanyaan untuk seluruh dunia. Bagaimana menumbuhkan investasi, itu adalah pertanyaan besar," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id