Ilustrasi. FOTO: MI/SUMARYANTO
Ilustrasi. FOTO: MI/SUMARYANTO

Perlahan Pulih

Angga Bratadharma • 09 Februari 2021 11:01

"Sumber ekonomi Indonesia pada kuartal IV dari sisi pengeluaran dengan pertumbuhan yang masih kontraksi minus 2,19 persen maka PMTB merupakan sumber kontraksi terdalam sebesar minus 2,12 persen, kemudian disusul oleh konsumsi rumah tangga sebesar minus 1,97 persen," kata Suhariyanto.
 
Terlepas dari itu, BPS mencatat, satu-satunya komponen pengeluaran yang mencatat pertumbuhan positif adalah pengeluaran konsumsi pemerintah yang tumbuh 1,76 persen. "Komponen lainnya masih mengalami kontraksi. Tetapi kalau kita lihat secara umum kontraksi di kuartal IV ini tidak sedalam kuartal III dan kuartal II yang menunjukan arah perbaikan," kata dia.
 
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengklaim pertumbuhan ekonomi Indonesia secara kuartalan menunjukan perbaikan. "Perekonomian Indonesia terkontraksi 2,07 persen di 2020. Kita melihat sinyal positif pemulihan ekonomi sudah terlihat," kata Airlangga.

Ia kembali mengklaim perbaikan pertumbuhan ekonomi tak lepas dari intervensi yang dilakukan pemerintah. Hal itu ia buktikan dengan konsumsi pemerintah menjadi satu-satunya komponen pengeluaran yang mengalami pertumbuhan positif 1,76 persen di kuartal IV tahun lalu.
 
"Konsumsi pemerintah mencapai 1,76 persen secara tahun ke tahun," ungkapnya.
 
Lebih lanjut, Airlangga cukup optimistis pemulihan ekonomi yang telah berjalan sejak akhir tahun lalu bakal berlanjut dan imbasnya pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2021 bisa tumbuh positif antara 1,6 persen sampai 2,1 persen.
 
Secara keseluruhan tahun, pemerintah masih tetap memproyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh antara 4,5-5,5 persen. Namun, tetap ada sejumlah Pekerjaan Rumah (PR) yang masih harus diselesaikan oleh pemerintah untuk mencapai target pertumbuhan tersebut.
 
Perlahan Pulih
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. FOTO: Kemenko Perekonomian
 
"PR pemerintah adalah mendorong konsumsi rumah tangga antara 1,3 sampai 1,8 persen, konsumsi pemerintah yang biasanya kita ketahui di kuartal I rendah tiga sampai empat persen, bisa naik empat sampai lima persen," kata Airlangga.
 
Kemudian untuk pertumbuhan investasi yang sempat terkontraksi 4,95 persen pada tahun lalu diharapkan bisa tumbuh positif antara tiga sampai empat persen. Selain itu, kinerja ekspor impor juga tetap menjadi perhatian pemerintah seiring pemulihan ekspor.
 
On track
 
Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan memandang pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah berjalan pada jalur yang tepat atau on track meski masih di area negatif yakni minus 2,07 persen di 2020. Arah pemulihan akan didorong pemerintah lebih cepat ke depan, melalui program vaksinasi dan dukungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
 
Pemerintah juga akan tetap fokus melakukan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di 2021 baik untuk dukungan terhadap rumah tangga maupun sektor usaha, khususnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
 
Senada dengan BKF, Bank Indonesia (BI) memandang pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2020 menunjukkan berlanjutnya proses perbaikan. BI melihat tren perbaikan pada kuartal IV-2020 terjadi di hampir seluruh komponen permintaan dan lapangan usaha. Kondisi perbaikan itu yang diyakini BI membuat pertumbuhan ekonomi meningkat secara bertahap pada 2021.
 
 
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan