"Namun dalam pengembangan digital banking ini terdapat dua isu utama yang perlu mendapat perhatian semua pihak yaitu aspek cyber security dan aspek data privacy & protection," tuturnya.
Menurutnya peran OJK dalam mendukung digitalisasi melalui empat strategi utama, yaitu akselerasi digitalisasi perbankan, penguatan infrastruktur akselerasi digitalisasi, penguatan manajemen risiko terkait risiko siber, dan edukasi keamanan teknologi Informasi baik kepada pelaku sektor jasa keuangan maupun nasabah.
"Digitalisasi pada sektor keuangan khususnya perbankan bukan lagi menjadi sebuah pilihan namun telah menjadi keniscayaan yang dalam jangka panjang diharapkan dapat mendorong akselerasi inklusi keuangan," ujar Anung.
Selain menjadi kunci penting bagi inklusi keuangan, Peneliti Senior Center for Digital Society Universitas Gadjah Mada (CfDS UGM) Tony Seno Hartono menambahkan, keamanan digital harus selaras dengan peningkatan literasi keamanan bagi masyarakat luas. Inovasi layanan tentu sangat penting dalam memastikan pengalaman terbaik bagi pengguna saat bertransaksi online.
Namun, lanjutnya, cukup banyaknya modus operandi yang kemudian memunculkan kejahatan melalui teknik rekayasa sosial atau Manipulasi Psikologis (Magis) juga cukup mengkhawatirkan. Maka, diperlukan sinergi dari berbagai pihak untuk mengedukasi masyarakat secara menyeluruh.
"Dalam upaya meningkatkan kompetensi keamanan digital masyarakat (pengguna) agar mereka semakin aman dan nyaman saat beraktivitas digital," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id