Presiden Joko Widodo saat membacakan pidato kenegaraan. FOTO: dok DPR
Presiden Joko Widodo saat membacakan pidato kenegaraan. FOTO: dok DPR

Bajak Momentum Krisis

Angga Bratadharma • 18 Agustus 2020 11:11

Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) menyebut resesi di 2020 merupakan resesi yang lebih buruk sejak Depresi Hebat 1930-an. Bahkan, kerugian produksi global kumulatif sepanjang 2020 dan 2021 diperkirakan mencapai sekitar USD9 triliun atau lebih besar dari gabungan ekonomi Jepang dan Jerman.
 
Meski ekonomi global porak-poranda, namun Jokowi optimistis ekonomi Indonesia bisa bangkit. Karenanya, dirinya menyambut hangat seruan moral penuh kearifan dari para ulama, para pemuka agama, dan tokoh-tokoh budaya agar menjadikan momentum musibah pandemi ini sebagai kebangkitan baru untuk melakukan sebuah lompatan besar.
 
"Ini lah saatnya kita membenahi diri secara fundamental, melakukan transformasi besar, menjalankan strategi besar. Strategi besar di bidang ekonomi, hukum, pemerintahan, sosial, kebudayaan, termasuk kesehatan dan pendidikan," tegasnya.

Rasa Aman
 
Di situasi dan kondisi tidak menentu akibat pandemi covid-19 seperti sekarang ini, berbagai macam dukungan sangat berarti. Bahkan, dukungan pihak swasta di penanganan covid-19 dinilai sangat berkontribusi dalam meningkatkan rasa aman agar masyarakat tetap bisa beraktivitas.
 
Apalagi, di awal pandemi, sempat terjadi kepanikan di tengah masyarakat karena tidak siap merespons perubahan yang sangat cepat di aspek keseharian. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan kepanikan sempat terjadi seperti dalam pembelian barang, seperti masker, hand sanitizer, dan barang penting lainnya.
 
Hal tersebut karena suplai yang saat itu masih terbatas. Karenanya, Ani, sapaan akrabnya menilai, kontribusi pihak swasta sangat membantu dalam meningkatkan kepercayaan diri masyarakat untuk kembali beraktivitas meskipun dalam tata kenormalan baru.
 
"Misalnya respons cepat pengusaha saat memberikan bantuan untuk membersihkan masjid, sambil disertai imbauan untuk tidak berkumpul dan beribadah di masjid untuk sementara. Hal seperti ini memberikan ketenangan, sekaligus mengajak masyarakat untuk tetap berhati-hati," kata Ani.
 
Selain tetap fokus pada kesehatan, Ani menambahkan, pemerintah juga berfokus untuk menghidupkan ekonomi secara terukur. Hal ini merupakan tantangan di kuartal III dan IV di tahun ini. Ani menegaskan langkah-langkah di bidang kesehatan masih sangat penting.
 
Bajak Momentum Krisis
 
"Namun kita bersama-sama juga mulai harus berupaya membangkitkan sisi sosial ekonomi, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan," ujarnya.
 
Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk Hemant Bakshi menuturkan gotong royong berbagai pihak dalam membantu pemulihan aktivitas masyarakat sangat penting untuk kebangkitan bersama. Kemitraan dengan para pelaku UMKM juga bagian tak terpisahkan dari ekosistem dan pertumbuhan.
 
"Kami memberikan dukungan nyata bagi 147 ribu pedagang warung di ekosistem kami agar tetap sehat, selamat, dan dapat tetap berjualan. Hal ini kami lakukan dengan cara menyumbangkan keuntungan dari transaksi dengan warung-warung tersebut selama tiga bulan ke depan," ujarnya.
 
Sudah Tepat
 
Di sisi lain, Ani menyebut langkah Fitch mempertahankan peringkat utang Indonesia pada posisi BBB dengan outlook stable menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah dalam mengatasi pandemi covid-19 berada pada jalur yang tepat. Adapun kebijakan pemerintah yang tertuang dalam stimulus fiskal itu memiliki tiga tujuan.
 
Pertama, meningkatkan pelayanan kesehatan dalam rangka menanggulangi wabah. Kedua, memberikan bantuan kepada masyarakat kecil yang terdampak. Ketiga, meningkatkan ketahanan dunia usaha dalam menghadapi wabah covid-19. Kebijakan ini diharapkan dapat menolong perekonomian Indonesia untuk mengantisipasi resesi.
 
"Dan mengoptimalkan serta menjaga stabilitas ekonomi Indonesia," kata Ani.
 
Ia menambahkan persoalan pandemi dan tekanan ekonomi yang dihadapi Indonesia tidak mudah. Tantangan tersebut membutuhkan kebijakan yang cepat, tepat, serta extraordinary. Namun, masih kata Ani, pemerintah yakin Indonesia memiliki kemampuan dan modal dasar yang sangat kuat.
 
 
Halaman Selanjutnya
Namun, hal ini tentunya perlu…
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan