UMKM. Foto : Medcom.id.
UMKM. Foto : Medcom.id.

Peran Pembayaran Digital dalam Pemulihan UMKM di 2022

Arif Wicaksono • 24 Januari 2022 14:17


Pembayaran digital


Pembayaran secara digital juga membantu penjualan di Griya Cokelat Nglanggeran meskipun ada tantangan dari kestabilan jaringan internet yang belum merata di seluruh indonesia. Akses internet yang belum stabil di Griya Cokelat menimbulkan kendala karena banyak orang yang belum nyaman menggunakan jaringan Wireless Fidelity (WiFi) untuk pembayaran transaksi non tunai.
 
"Banyak juga yang tak sabar transaksi lewat dompet digital ketika internetnya labil karena sebagian orang kurang nyaman transaksi lewat WiFi dan lebih memilih bayar memakai cara tunai," kata dia.
 
Ditengah keterbatasan akses internet yang belum stabil, kontribusi transaksi melalui non tunai atau cashless di Griya Cokelat Nglanggeran  sebesar 40 persen dari total transaksi. Ini kemajuan sangat pesat karena saat sebelum pandemi covid-19 kontribusi pembayaran melalui nontunai hanya mencapai dibawah 10 persen.
 
"Pembayaran digital melalui dompet digital ini membantu transaksi juga karena pembeli suka memakai promo di aplikasi itu," kata dia.
 
Keuntungan lainnya adalah dia bisa mengolah data penjualan lebih mudah dengan transaksi secara digital baik dari e-commerce maupun dompet digital. Data dari transaksi bisa langsung masuk secara sistem penjualan sehingga tak perlu menghitung lagi secara manual dari kasir.

"Jadi kita bisa mempercepat pembukuan tanpa harus memindahkan pencatatan. Hal itu juga menguntungkan kami," kata dia.
 
Pelaku UMKM lainnya, usaha kuliner, d’BestO, juga semakin getol menggenjot pembayaran secara digital lewat dompet digital karena melihat ada dua keuntungan yang didapatkan dari adaptasi layanan digital.
 
Pertama, menstimulus konsumen untuk bertransaksi lebih banyak dengan ragam promo yang kerap diberikan. Kedua, memberikan keuntungan karena menerima data yang lebih komprehensif.
 
Corporate Secretary d’BestO Wahyu Pambudi menjelaskan pembayaran melalui digital bisa menghasilkan data insight untuk melihat tren penjualan dari produk yang ditawarkan.
 
"Insight tersebut beserta tren terkini dan insight-insight lain yang tersebar secara luas di dunia maya yang memungkinkan kami untuk membuat program berlandaskan data sehingga lebih terukur, jelas, dan tepat sasaran," kata Wahyu Pambudi.  
 
Seorang pedagang angkringan asal Tasikmalaya, Jawa Barat Alif Rachmat dengan usaha bernama Angkringan Pak Rachmat mengaku mampu menaikkan omzet hingga 50 persen  di saat usaha sedang lesu lewat transaksi digital.
 
Keputusan untuk memaksimalkan pembayaran lewat dompet digital juga membantunya mengelola keuangan usaha. Data lewat pembayaran secara digital bisa memberikan informasi mengenai produk paling laris dan diminati setiap bulannya. Data itu membantu Angkringan Pak Rachmat mampu mencatat 1.400 transaksi setiap bulannya dengan jumlah transaksi setiap harinya  mencapai 50-100 transaksi.
 
 
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan