"Asuransi kesehatan jenis produknya ada standalone atau asuransi kesehatan murni. Biasanya manfaatnya yang paling utama adalah manfaat rawat inap. Lalu ada yang namanya raider atau manfaat tambahan. Jadi misalnya hanya punya rawat inap maka ada tambahan seperti rawat gigi atau persalinan," ucapnya.
Lantas kapan sebaiknya mempunyai produk asuransi kesehatan? Ano memandang seseorang perlu memiliki asuransi kesehatan di saat seseorang masih muda, sudah memiliki penghasilan, dan masih dalam kondisi sehat. Kemudian, Ano menjelaskan ada beberapa alasan kenapa klaim produk asuransi ditolak oleh perusahaan asuransi.
"Dokumen tidak lengkap, polis dalam kondisi lapse, tidak memenuhi ketentuan polisi, tidak termasuk dalam pengecualian, belum melalui masa tunggu, pre-existing condition, dan non-disclosure. Harus dilihat pada saat membaca polis asuransi agar tidak ditolak saat mengajukan klaim," jelasnya.
Bulan inklusi keuangan
Sementara itu, OJK bersama Industri Jasa Keuangan (IJK) terus berupaya memperluas akses keuangan masyarakat melalui pelaksanaan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2021 yang memperoleh tingkat partisipasi yang tinggi. BIK 2021 yang dilaksanakan satu bulan penuh pada Oktober 2021 berhasil melakukan 2.183 kegiatan di seluruh Indonesia.
Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Tirta Segara mengatakan pencapaian BIK 2021 di tengah situasi pandemi covid-19 menjadi bukti nyata keberhasilan adaptasi tataran pola kerja dan pola hidup yang dilakukan untuk mendorong akselerasi proses pemanfaatan produk dan layanan keuangan bagi masyarakat .
"Demi tercapainya target inklusi keuangan 90 persen pada 2024," kata Tirta.
Dari seluruh kegiatan yang dilaksanakan, tercatat menghasilkan pembukaan rekening baru dari industri perbankan sebesar 2,008 juta dan penyaluran kredit/pembiayaan kepada 168.370 debitur. Selain itu, terdapat 93.683 pembukaan polis asuransi, 330 ribu rekening efek baru, dan 633.142 debitur perusahaan pembiayaan.
Tirta berpendapat pelaksanaan BIK diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan partisipasi masyarakat pada sektor keuangan sehingga dapat terwujud masyarakat Indonesia yang well literate dan financially inclusive, yaitu masyarakat yang memanfaatkan produk dan layanan keuangan sesuai kebutuhan dan kemampuannya.
Kemudian, tambahnya, dapat menggerakkan kembali roda perekonomian di tengah kondisi pandemi covid-19. "Melalui BIK 2021 ini diharapkan semakin memperkuat sinergi kementerian/lembaga untuk mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) serta pencapaian target inklusi keuangan sebesar 90 persen pada akhir 2024," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News