Dengan aksi kebaikan maka akan banyak masyarakat yang terbantu terutama bagi mereka yang terdampak covid-19. Apalagi langkah pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran virus mematikan itu melalui penerapan PPKM membuat mobilitas berkurang dan imbasnya aktivitas ekonomi melambat. Maka kebaikan menjadi di antara jawabannya.
Namun, sudah tak terhitung kebaikan yang ada di bumi pertiwi saat pandemi covid-19 melanda, mulai di awal 2020 saat covid-19 terdeteksi hingga sekarang ini. Sebut saja bantuan sosial yang diberikan pemerintah, bantuan sosial yang diberikan swadaya masyarakat, hingga bahu membahu untuk membantu masyarakat terdampak yang tidak ditangkap kacamata media.
Sebut saja berbagai instansi yang membagikan makanan bergizi secara gratis kepada masyarakat terdampak, tenaga kesehatan yang berada di garda terdepan melawan covid-19, hingga pekerja yang bertugas menguburkan korban covid-19. Kemudian kebaikan berupa berbagi sembako kepada mereka yang membutuhkan saat pandemi.
Kontribusi Penyedia Jasa Lainnya Orang Perorangan (PJLP), misalnya, dalam program penanganan pandemi covid-19 seperti ini juga memiliki peranan sama pentingnya dengan tenaga kesehatan. Pasalnya, petugas PJLP harus mengorbankan waktunya dan berpisah dengan keluarga mereka untuk sementara waktu demi tugas kemanusiaan.

Hal itu yang juga patut diapresiasi. Untungnya Jakarta Experience Board (JXB) dan Zipmex Indonesia mengapresiasi kerja keras petugas PJLP tersebut dengan memberikan santapan sehat. Ada 3.320 paket santapan sehat yang dibagikan ke tujuh TPU mulai 30 Juli hingga 3 Agustus 2021. Santapan sehat diberikan dua kali sehari yaitu makan siang dan makan malam.
"Demi menyiapkan perpisahan terakhir antara pasien dan keluarga, petugas PJLP mesti menjalankan tugas siang dan malam. Melalui makanan sehat ini, diharapkan petugas PJLP dapat terus semangat. Pandemi ini pasti berakhir, dan kita pasti bisa melaluinya bersama-sama," kata Co-Founder Zipmex Indonesia Raymond Sutanto.
Tak hanya itu, aksi massal menggelar vaksinasi covid-19 secara gratis juga dilakukan dalam rangka mengakselerasi program vaksinasi. Harapannya kekebalan kelompok segera terwujud dan mata rantai penyebaran virus korona bisa melambat signifikan. Imbasnya diharapkan berdampak positif terhadap aktivitas perekonomian.
Untuk mewujudkan kekebalan kelompok dan mempercepat vaksinasi, misalnya, pemerintah menggagas program vaksinasi dengan sejumlah industri, termasuk institusi keuangan. Hal itu terlihat dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian Kesehatan, Dewan Asuransi Indonesia (DAI), dan perusahaan-perusahan asuransi yang menggelar Program Vaksinasi Covid-19.
"Inisiatif ini menunjukkan dukungan berkelanjutan terhadap upaya pemerintah dalam percepatan program vaksinasi. Kami berharap program ini dapat membantu mengurangi penyebaran virus," kata Country Manager & Direktur Utama Allianz Life Indonesia Joos Louwerier.
Kebaikan melindungi diri dan keluarga
Di sisi lain, pandemi covid-19 juga menyadarkan betapa pentingnya perlindungan diri sebagai kebaikan untuk diri sendiri dan keluarga. Tidak ditampik, keberadaan virus mematikan itu membuat masyarakat kian menyadari betapa pentingnya perlindungan diri melalui produk asuransi, baik asuransi konvensional maupun asuransi syariah.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dihimpun Medcom.id, tercatat ada kenaikan penetrasi asuransi pada semester I-2021 seiring tumbuhnya kinerja industri asuransi dan tingginya kebutuhan asuransi di masa pandemi covid-19.
Pada 2019, penetrasi asuransi di Tanah Air berada di angka 2,81 persen. Kemudian pada 2020 angka penetrasi asuransi meningkat menjadi 2,92 persen. Lalu pada Juni 2021 angkanya kembali meningkat menjadi 3,11 persen. Lonjakan itu menjadi sinyal positif bagi industri asuransi yang harapannya angkanya bisa terus naik di masa mendatang.
Sedangkan tingkat densitas asuransi atau nilai premi yang dibandingkan dengan jumlah penduduk turut meningkat seiring tren penetrasi asuransi. Pada 2019, densitas asuransi tercatat berada di angka Rp1,67 juta dan pada 2020 menjadi Rp1,74 juta per orangnya. Sedangkan di Juni 2021 angkanya mencapai Rp1,78 juta.
Masih berdasarkan data OJK, sektor asuransi mencatatkan penghimpunan premi pada Juni 2021 sebesar Rp31,0 triliun dengan rincian asuransi jiwa sebesar Rp21,1 triliun, asuransi umum dan reasuransi masing-masing sebesar Rp9,9 triliun.
Sedangkan Risk-Based Capital (RBC) industri asuransi jiwa dan asuransi umum masing-masing tercatat sebesar 647,7 persen dan 314,8 persen, jauh di atas ambang batas ketentuan sebesar 120 persen.

Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Logistik OJK Anto Prabowo mengatakan OJK mencatat hingga semester I-2021 sektor jasa keuangan tetap stabil dicerminkan membaiknya sejumlah indikator seperti intermediasi perbankan dan penghimpunan dana di pasar modal serta terjaganya rasio kehati-hatian (prudensial) di lembaga jasa keuangan.
"Meskipun indikator ekonomi domestik sampai Juni masih menunjukkan berlanjutnya pemulihan, OJK mencermati adanya penurunan mobilitas karena pemberlakuan PPKM Darurat yang dikhawatirkan dapat mempengaruhi laju pemulihan ekonomi ke depan," katanya.
Awali dengan kebaikan
Ibarat sekali dayung dua pulau terlampaui maka diawali kebaikan maka bisnis yang berjalan juga akan menghasilkan kebaikan. Konsep itu yang terlihat digunakan PT Asuransi Allianz Life Indonesia terutama Unit Usaha Syariahnya atau Allianz Life Syariah dalam menjalankan aktivitas bisnisnya. Misi mereka pun tak berubah, melindungi lebih banyak masyarakat dan memberikan ketenangan pikiran dengan asuransi.
Bahkan, kampanye yang dilakukan Allianz Life Syariah terlihat cukup berkorelasi dengan kondisi pandemi covid-19 sekarang ini. Hal itu yang membuat mereka terus mengkampanyekan inisiatif #AwaliDenganKebaikan yang secara konsisten dilakukan setiap tahun. Terdengar unik, tapi memanusiakan manusia memang sangat penting.
Tak hanya itu, kampanye tersebut juga mengajak masyarakat Indonesia berbuat kebaikan dengan memberangkatkan sosok sederhana yang menginspirasi untuk berangkat ibadah umrah. Melalui kampanye ini, diharapkan masyarakat semakin teredukasi mengenai nilai-nilai universal dari berbagi kebaikan yang sejalan dengan konsep asuransi jiwa syariah.
Program tersebut pun direalisasikan dengan Allianz Life Syariah telah mengumumkan 20 sosok sederhana yang memperoleh suara terbanyak berdasarkan kisah inspiratif yang diceritakan melalui media sosial Instagram. Di antara para pemenang umrah ini adalah asisten rumah tangga, petugas kebersihan rumah sakit, penjahit sepatu keliling, dan penjaga sekolah.
Mereka yang terpilih akan diberangkatkan oleh Allianz Life Syariah untuk ibadah umrah dan tentunya para pemenang tahun ini akan mengikuti kebijakan yang berlaku terkait kondisi pandemi yang masih berlangsung hingga saat ini.
Adapun rumus kebaikan itu nyatanya sejalan dengan hasil yang baik. Dari aspek bisnis, Allianz Life Syariah membukukan kinerja positif dengan pertumbuhan Gross Written Premium (GWP) sebesar 22 persen dengan nilai Rp1,5 triliun di 2020. Total aset Allianz Life Syariah tumbuh signifikan sebesar 19,4 persen yakni dari Rp3,4 triliun pada 2020 menjadi Rp4,06 triliun.
Kemudian, Allianz Life Syariah memberikan perlindungan dengan mendistribusikan total manfaat asuransi sebesar Rp519,4 miliar, dengan 50 persen lebih dari jumlah tersebut merupakan santunan atau klaim sebagai wujud dari prinsip tolong-menolong dalam asuransi syariah.
Santunan tersebut disalurkan kepada lebih dari 33 ribu penerima, yaitu para peserta asuransi syariah yang mengalami risiko. Sebagaimana diketahui dalam asuransi syariah, nasabah pada prinsipnya adalah para peserta yang berbagi kebaikan dengan peserta lainnya.
.jpg)
Sumber: Allianz
Sebagian dari kontribusi yang disetorkan oleh peserta akan dikelola dalam kumpulan dana tabarru dan akan digunakan ketika ada salah satu peserta yang mengalami risiko. Di 2020, Allianz Life Syariah mengelola Rp405 miliar dana tabarru yang menunjukkan kepercayaan dalam mengelola perlindungan asuransi jiwa dan kesehatan syariah dengan amanah.
"Kinerja dan pertumbuhan yang baik ini tidak lepas dari kepercayaan para peserta yang terus bersama dengan Allianz dalam mengelola dan melindungi diri serta keluarga, juga berpartisipasi untuk saling tolong-menolong antar sesama peserta lainnya," kata Pimpinan Unit Usaha Syariah Allianz Life Indonesia Yoga Prasetyo.
Dengan konsisten menjaga rumus kebaikan itu, Allianz Life Syariah di 2021 mencatat kinerja yang tetap baik meski pandemi covid-19 melanda Indonesia. Tercatat perolehan GWP Allianz Life Syariah secara tahun ke tahun bertumbuh sebesar 17,5 persen di kuartal I-2021.
Kemudian Allianz Life Syariah mendistribusikan total manfaat asuransi sebesar Rp172,3 miliar di kuartal I-2021 dengan 60,8 persen dari jumlah tersebut merupakan santunan atau klaim, yang mewujudkan prinsip tolong-menolong antar sesama peserta asuransi syariah.
"Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap konsep kebaikan yang diterapkan dalam asuransi syariah. Dengan beragam kegiatan dan inisiatif yang kami lakukan, harapannya konsep kebaikan yang disebarluaskan Allianz dapat terus berkembang dan semakin diterima dengan baik oleh masyarakat secara luas dan universal," tutup Yoga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News