Bahkan, rupiah kini tengah mencoba ke bawah level Rp14 ribu per USD. Sedangkan selama periode sepekan, yaitu 2-6 November 2020, pasar modal Indonesia mencatatkan pergerakan data perdagangan yang didominasi di zona positif. IHSG naik 4,04 persen mencapai level 5.335 dari posisi 5.128 pada penutupan pekan yang lalu.
"Hasil pemilu AS diharapkan dapat menimbulkan sentimen positif. Dan di kita sendiri, kita melihat Indonesia ada pada momentum pembalikan dari ekonomi kita," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Meski demikian, pemerintah tentu diharap tidak bergantung semata-mata kepada euforia kemenangan Biden dan kebijakan yang diambil Pemerintahan Biden. Pemerintah Indonesia harus tetap bekerja keras dengan tujuan menjaga momentum perbaikan ekonomi agar tetap bisa dipertahankan di kuartal IV, bahkan sampai tahun depan.
Upaya itu harus dilakukan mengingat pandemi covid-19 sudah memberikan dampak luar biasa tidak hanya di sisi kesehatan, tetapi juga masalah lainnya. Setelah hampir 10 bulan berlalu sejak covid-19 diumumkan sebagai pandemi, telah banyak dampak yang ditimbulkannya.
Sampai saat ini, semua negara di dunia masih berupaya mengendalikan pandemi covid-19 yang berlangsung. Upaya pengendalian tidak boleh berhenti mengingat Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa telah mengalami gelombang kedua dari pandemi covid-19 menjelang akhir tahun ini.
"Kita melihat upaya semua negara, bagaimana mereka mengendalikan covid, menekan tingkat kematian, dan meningkatkan terus tingkat kesembuhan, termasuk upaya menemukan vaksin yang efektif dan bisa dilakukan vaksinasi," kata Sri Mulyani.
Perang dagang AS-Tiongkok
Di sisi lain, kemenangan Biden akan berdampak terhadap perubahan peta perekonomian dunia. Salah satu topik utama yang menjadi sorotan usai kemenangan Biden adalah terkait perang dagang dengan Tiongkok yang telah berjalan beberapa tahun terakhir selama Pemerintahan Trump.
Perang dagang ini secara tidak langsung menekan kinerja ekspor dan impor dunia, termasuk perekonomian Indonesia. Dalam hal ini, Biden diproyeksikan beberapa pengamat akan mengurangi tensi hubungan dagang dengan Tiongkok.
Grant Thornton Indonesia melihat kemenangan Biden akan menurunkan tensi perang dagang antara Amerika dan Tiongkok yang dapat mendorong nilai komoditas global secara umum dan menjaga pasar keuangan global tetap stabil. Tentunya kedua hal tersebut akan menguntungkan ekspor dan nilai tukar Indonesia.
Namun di sisi lain, turunnya tensi perang dagang di era Biden yang diperkirakan mengatasi sengketa perdagangan dengan Tiongkok melalui organisasi perdagangan dunia (WTO), dapat mengurangi rencana investor di Tiongkok untuk memindahkan pabriknya ke negara lain yang belakangan ini cukup menjadi fokus Pemerintah Indonesia untuk mendapatkan keuntungan ini.