\ Asal Muasal Boxing Day, Tradisi yang Menyulut Pro-Kontra
Foto: http://static1.squarespace.com/
Foto: http://static1.squarespace.com/

Asal Muasal Boxing Day, Tradisi yang Menyulut Pro-Kontra

Bola liga inggris
Achmad Firdaus • 24 Desember 2015 21:54
medcom.id, Jakarta: Di saat kompetisi di berbagai benua Eropa libur untuk menyambut Natal dan Tahun Baru, Liga Primer Inggris masih terus memutar roda kompetisinya. Boxing Day, inilah nama yang mereka sebut untuk laga yang akan mereka mainkan pada 26 Desember, atau sehari setelah Natal.
 
Boxing Day merupakan tradisi yang sudah lama dibudayakan terutama di kawasan Inggris Raya. Tidak diketahui mulai tahun berapa momen ini dibudayakan.
 
Secara harfiah, Boxing Day bisa diartikan semacam hari pemberian hadiah, di mana orang saling memberikan kotak hadiah setelah perayaan Natal. Dulu, momen ini digunakan oleh para bangsawan untuk memberikan hadiah Natal kepada pegawainya atau rakyat yang kurang mampu.
  Nah, dengan semangat berbagi inilah akhirnya tradisi Boxing Day juga dibudayakan di dunia olahraga, dalam hal ini sepak bola. Pertandingan-pertandingan yang digelar pada hari setelah Natal ini dimaksudkan untuk memberikan hadiah berupa hiburan kepada masyarakat yang tengah berlibur.
 
Umumnya, laga Boxing Day akan mempertemukan tim-tim asal satu kota, atau paling tidak yang jaraknya berdekatan sehingga masyarakat yang ingin menonton pertandingan tidak perlu melakoni perjalanan yang jauh. Tujuannya jelas, mereka bisa tetap bersilaturahmi dengan keluarga, sambil mengisi waktu luang dengan menyaksikan pertandingan tanpa mengalami kelelahan.
 
Meski pada dasarnya Boxing Day memiliki tujuan baik, namun, dalam perkembangannya tradisi ini mulai dikritik. Kritikan mulai banyak berdatangan ketika Liga Inggris berkembang menjadi salah satu industri yang cukup maju, dengan banyaknya para pemain dan pelatih dari luar Inggris.
 
Mereka yang tidak biasa dengan tradisi tersebut merasa, Liga Inggris adalah liga yang kejam. Para pemain dan pelatih mengaku tidak memiliki banyak waktu untuk mengisi libur Natal dan Tahun Baru bersama keluarga mereka.
 
"Saya tahu tradisi Boxing Day, tapi kita masih akan bisa mendapatkan banyak penonton datang ke stadion di bulan-bulan berikutnya karena saat itu iklimnya akan lebih baik dan publik akan lebih menikmatinya," tutur Roberto Di Matteo yang kala itu masih menjabat sebagai pelatih West Bromwich Albion.
 
Tak hanya Di Matteo, pelatih-pelatih top macam Roberto Mancini hingga Sir Alex Ferguson yang kini telah pensiun juga sempat menyuarakan keluhannya soal tradisi Boxing Day.
 
Kendati demikian, tidak semua orang mengkritik budaya ini. Ada juga pelatih ataupun pemain yang mendukung tradisi ini. Salah satunya adalah mantan pelatih Wolverhampton Wanderers yang kini melatih Ipswich Town, Mick McCarthy.
 
"Fan menyukai pertandingan Boxing Day, dan saya telah melakoni tradisi ini sepanjang hidup saya sebagai pemain dan pelatih. Saya pernah berlatih di hari Natal dan kita hanya perlu meneruskan tradisi itu," tandasnya.
 
Terlepas dari pro-kontra yang mengiringi, Boxing Day seakan telah mendarah daging bagi masyarakat Inggris. Sulit rasanya untuk menghilangkan tradisi ini. (Berbagai sumber)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(ACF)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif