medcom.id: Tak perlu menganalisis secara mendalam soal perebutan gelar juara di Liga Italia Serie-A 2016--2017. Sebab, trofi hampir pasti didapat Juventus. Klub yang notabene sudah meraih scudetto dalam lima musim terakhir.
Juventus memang baru saja kehilangan Paul Pogba. Tapi, kehadiran Miralem Pjanic dan Gonzalo Higuain yang diboyong pada bursa transfer musim panas 2016 membuat keganasan La Vecchia Signora tidak akan berkurang. Bahkan, lini depan Juventus berpotensi makin tajam karena Pjanic dan Higuain merupakan tipe pemain yang ahli menggedor pertahanan lawan.
Tengok catatan keduanya pada musim lalu. Pjanic sukses mencetak 12 assist selama membela AS Roma. Sedangkan Higuain "menggila" dengan torehan 36 gol ketika memperkuat Napoli. Jika bisa menciptakan rapor identik pada musim ini, Pjanic dan Higuain tentunya bakal membuat Juventus yang sudah dominan dalam lima musim terakhir makin tak terbendung.
Kehebatan Juventus bahkan sampai membuat manajer Manchester City, Josep Guardiola ketar-ketir.
"Pergerakan Juventus di bursa transfer sangat bagus. Mereka akan dominan di Italia dan menjadi salah satu favorit juara Liga Champions musim ini," kata Guardiola.
Komentar Guardiola bisa jadi sebuah isyarat bahwa level La Vecchia Signora bukan lagi di kompetisi domestik. Melainkan di level internasional seperti Liga Champions.
Hegemoni Juventus membuat cerita soal perebutan gelar juara tak lagi menarik. Namun, kisah yang sama tidak berlaku untuk perebutan posisi kedua hingga kelima klasemen akhir. Di sektor itulah Serie-A akan memberikan tontotan menarik. Sebab, ada delapan hingga 10 tim bakal saling sikut demi mendapatkan dua slot ke Liga Champions dan tiga tempat ke Liga Europa 2017--2018.
Napoli, AS Roma, Inter Milan, dan AC Milan digadang-gadang sebagai tim yang paling berpeluang bersaing meraih tiket ke Liga Champions. Namun, keempat tim tersebut pantang jemawa. Pasalnya, Fiorentina, Lazio, Sassuolo, Genoa, Torino, dan Chievo Verona sudah berbenah dengan mendatangkan sejumlah pemain hebat pada bursa transfer musim panas 2016.
Jika lengah, Napoli, Roma, dan Inter bisa bernasib sama seperti yang dialami Milan pada musim lalu. Kala itu, I Rossoneri terkesan sesumbar pada awal musim. Mereka optimistis bisa berada di tiga besar pada akhir 2015--2016 lantaran sudah memperkuat skuat dengan menggelontorkan 60 juta Euro.
Panggang jauh dari api. Kesombongan pada awal musim membuat Milan lengah. Mereka justru terpuruk ke peringkat ketujuh lantaran gagal bersaing dengan Fiorentina serta Sassuolo. Alhasil, I Rossoneri harus gigit jari tak mendapatkan tiket ke Liga Europa 2016--2017.
"Tidak ada yang tidak mungkin. Semua tim bisa mengalahkan dan dikalahkan. Situasi bisa berubah dalam waktu cepat. Saya harus memastikan para pemain bekerja keras dan terbiasa menghadapi situasi sulit. Dengan begitu, mereka akan terus fokus," kata pelatih baru Inter Milan, Frank de Boer.
Gelar juara Serie-A 2016--2017 memang hampir pasti milik Juventus. Namun bukan berarti liga yang jadi primadona pada era 1990-an itu tak menarik. Justru, pertarungan di Serie-A makin seru dengan keberadaan banyak tim yang berpotensi jadi kuda hitam dan bisa menyulitkan klub-klub mapan seperti Inter, Napoli, Roma, dan Milan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(HIL)