Di pekan ke delapan, Macan mulai menerkam 'mangsanya'. Adalah Arema bertekuk lutut dengan dua gol tanpa balas. Pekan selanjutnya, giliran PS TNI jadi korban di kandangnya sendiri. Dua gol bersarang ke gawang PS TNI tanpa balas.
Di pekan ke-10, Perseru Serui harus pasrah dengan keunggulan Persija. Mengakhiri laga di bulan Ramadan, Persija menang tipis 1-0 melawan Sriwijaya FC.
Tak terbendungnya Persija pada empat laga, mengantarkan Persija naik ke peringkat empat. Sebanyak 18 poin dikemas dari 11 pertandingan.
Baca: Catatan Menarik Usai Persija Meraih Empat Kemenangan Beruntun
Teco Sempat Diujung Tanduk
Meninggalkan trend minor, bukanlah pekerjaan mudah. Ngaungan macan sebenarnya sudah terdengar di pekan pertama. Kala itu Persiba Balikpapan digasak 1-0. Memasuki pekan kedua, macan kembali tertidur. Bahkan, tidur macan semakin pulas.
Alhasil, klub yang berdiri pada tahun 1928 ini, sempat menghuni posisi 15, atau satu trip di atas zona degradasi. Saat itu raport merah Teco, menempatkannya di ujung tanduk. Kritikan pedas Jakmania nyaring terdengar. Baik di media sosial, maupun di lapangan hijau. Sejumlah spanduk raksasa dengan nada kritikan, sempat di bentangkan, saat laga Persija.
"Main jangan main-main, karena kami mendukung tak main main" begitu bunyi kritikan positif Jakmania kepada penggawa Persija.
Hastag Teco out juga membanjiri dunia maya. Bahkan sejumlah pelatih sempat dihubung-hubungkan untuk menggantikan Teco di kursi panas pelatih. Teco menanggapi santai. Dia percaya kerja keras, akan mengubah keadaan.
"Saya punya satu tahun kontrak. Saya orang profesional, saya kerja setiap hari, saya pikir setiap hari yang baik buat tim," kata Teco
Baca: Indonesia U-16 Sabet Gelar Tien Phong Plastic Cup 2017
Taring Macan Kian Tajam
Kebangkitan Persija mulai terasa, saat Bruno Lopes menggetarkan gawang Arema FC. Memanfaatkan operan Bambang Pamungkas, Bruno Lopes sang marquee player mulai panas. Tiga gol dikemasnya dalam tiga laga beruntun di Liga 1. Sementara dalam empat laga terakhir Persija, ia mengemas delapan gol.
Rapor lini belakang yang dikomandoi bek senior, Ismed Sofyan juga tak bisa diremehkan. Persija hanya kemasukan lima gol dari 11 pertandingan. Dalam lima laga terakhir, tak ada lawan yang berhasil membobol Andritany.
Pada awal musim, manajemen Persija menargetkan posisi lima besar. Namun melihat kekompakan tim, bukan tidak mungkin Persija kembali mencicipi manisnya juara di kasta tertinggi Indonesia. Persija terakhir kali mengangkat piala di kompetisi liga pada tahun 2001 lalu. 16 tahun berlalu.
Lantas apakah Persija mampu meraih mimpi, kita tunggu saja.
Video: Zidane Ingin Ronaldo Bertahan di Real Madrid
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ASM)