medcom.id, Jakarta: Pernyataan Francesco Totti usai pertandingan kontra Real Madrid di pentas Liga Champions Rabu dini hari tadi, mengundang tanda tanya besar. Inikah akhir kisah sang pangeran Roma?
Totti mendapat sambutan meriah dari publik Santiago Bernabeu saat melakukan persiapan sebelum turun sebagai pemain pengganti pada menit ke-74. Tak hanya pendukung Roma, fan Real Madrid juga ikut memberikan standing ovation kepada penyerang 39 tahun tersebut.
"Ini sangat emosional karena ini akan jadi kenangan yang indah. Sambutan yang luar biasa di stadion ini bisa diartikan bahwa saya sudah memberikan sesuatu untuk sepak bola," ujar Totti.
Memang, dalam pernyataannya tersebut Totti tidak mengatakan secara gamblang bahwa dirinya bakal pensiun. Namun, jika menilik dari permasalahan yang dialaminya belakangan ini, kalimat di atas cukup memberi sinyal bahwa itu akan jadi penampilan terakhirnya di Liga Champions.
Ya, masa depan Totti di Roma memang masih jadi misteri besar. Hubungan yang buruk dengan pelatih Luciano Spalletti dan keengganan manajemen klub memberikan kontrak baru berpotensi memaksanya mengakhiri pengabdian untuk satu-satunya klub yang dibelanya sepanjang karier.
Sejak Spalletti mengambil alih kendali klub dari tangan Rudi Garcia, Januari lalu, Totti tak lagi jadi pilihan. Ia kerap hanya jadi pajangan di bangku cadangan.
Manajemen klub juga terkesan alpa dalam membalas jasa salah satu legenda hidupnya. Terbukti, hingga kini Totti yang kontraknya akan berakhir pada Juni nanti belum mendapatkan kontrak baru.
Sejauh ini, negosiasi yang dilakoni Totti dengan presiden klub James Pallotta juga belum membuahkan hasil positif. Harapan Totti untuk mendapatkan perpanjangan setidaknya satu tahun belum disetujui. Pallotta kabarnya masih keukeuh menyodorkannya kontrak sebagai salah satu staff direksi klub.
Terlepas dari apa yang nanti diputuskan manajemen klub, Totti adalah seorang legenda yang pantas dihormati. Ia juga sosok yang sangat loyal untuk Roma.
Hal itu pernah dibuktikannya ketika ia menolak tawaran menggiurkan dari sejumlah klub elite Eropa.
"Tidak akan ada pemain yang menolak uang besar seperti yang saya dapat dari Real Madrid dan Barcelona," tutur Totti kala itu.
Totti memulai kariernya di Roma sebagai ball boy atau anak gawang dan kemudian masuk skuat junior Il Lupi pada 1992. Saat itu usianya 12 tahun.
Tiga tahun menimba ilmu di akademi, pria kelahiran 27 September 1976 ini akhirnya mendapat kesempatan melakoni debut di tim senior saat usia 16 tahun. Kala itu, pelatih Vujadin Boskov memberinya kesempatan debut saat Roma menang 2-0 atas Brescia pada 28 Maret 1993.
Totti mulai konsisten tampil di tim senior musim berikutnya saat Roma dilatih Carlo Mazzone. Nah, di bawah arahan Mazzone inilah dia menjelma sebagai salah satu pemain terbaik di dunia.
Sejak saat itu, Totti tidak pernah absen dari skuat utama Roma. Dan dalam 23 tahun kariernya hingga kini, sang kapten sudah memainkan lebih dari 700 laga dan mencetak 300 gol untuk Roma. Ia juga turut membantu Timnas Italia menjadi kampiun Piala Dunia 2006.
Lima gelar bergengsi berhasil diberikannya untuk Roma, di antaranya Serie A (2000--2001), Coppa Italia (2006--2007, dan 2007--2008), serta dua trofi Supercoppa Italia (2001 dan 2007).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ACF)