\ Angka Penuh Bulatan
Timnas Indonesia sedang berlatih. (Foto: MI/Piusn Erlangga)
Timnas Indonesia sedang berlatih. (Foto: MI/Piusn Erlangga)

Timnas Indonesia

Angka Penuh Bulatan

Bola timnas indonesia Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia
Arpan Rahman • 22 Februari 2020 14:11
TIM nasional akan kembali melanjutkan kualifikasi Piala Dunia 2022 pada 26 Maret melawat ke Thailand. Di tangan Shin Tae-yong, PSSI menargetkan sapu bersih pada tiga laga sisa.
 
Target ini sebenarnya agak kurang sesuai dengan realita menurut hemat kita. Soalnya praktis manajer-pelatih tinggal punya waktu 10 hari untuk mempersiapkan timnas sebelum bertanding di Rajamangala Stadium, Bangkok.
 
Setelah pemusatan latihan tahap pertama yang sarat diliputi menu fisik, stamina ideal untuk bermain konstan selama 90 menit niscaya belum cukup terbentuk di lapangan nanti. Belum lagi stok pemain yang rada sama kualitas teknis layaknya rerata pesepak bola biasa di seantero Indonesia.
  Tiada bakat super cemerlang yang benar-benar pantas diandalkan sejauh ini. Belum terlihat pula bintang terang menjulang dari pentas nasional. Tak ada nama besar anyar yang menyita perhatian lawan atau sorotan publik sepak bola kita.
 
Kalau Coach Shin ingin melakukan regenerasi sungguhan, dia harus memanggil Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaiman dari luar negeri. Mereka patut diberi kesempatan perdana di timnas senior selain Nadeo Argawinata di bawah mistar gawang.
 
Kali ini pun bentrokan antara jadwal kompetisi Liga 1 versus agenda timnas takkan bisa dijadikan kambing hitam. Lima laga awal kalah melulu, faktor keletihan bermain yang disebut sebagai alasan.
 
Lantaran Liga 1 2020 dimulai akhir Februari, pemain sedang segar-segarnya mengawali musim baru. Ibarat kata, mereka lagi merekah manja seperti anak gadis baru meranjak remaja.
 
Faktor stamina loyo tentu bukan alasan bila kemudian PSSI kalah lagi. Jika tetap tidak berdaya dalam lanjutan Grup G putaran kedua zona Asia, barangkali kesalahannya terletak lebih pada faktor genetika.
 
Perlu diingat kembali bahwa Gajah Perang telah mencukur kita 0-3 di kandang sendiri, Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, pada 10 September 2019. Enam bulan berselang bukan waktu yang panjang. Tim lawan masih bermaterikan jajaran pemain yang sama. Sosok pelatihnya juga tidak diganti baru seperti timnas kita.
 
Cara main Thailand di bulan September tahun lalu pasti tetap serupa pada gelaran Maret mendatang. Begitupun Uni Emirat Arab berikutnya dan terakhir Vietnam.
 
Namun membebani Tae-yong memetik angka penuh dari tiga laga di ujung kiprah timnas bukanlah target yang bijak. Irfan Bachdim cs sudah compang-camping ketika berhadapan dengan tiga lawan sebelumnya.
 
Boleh jadi mencuri angka satu sebenarnya cukup bagus ketimbang rakus mencari angka penuh. Karena angka penuh bisa blunder jadi angka penuh bulatan.
 
Ambisi instan terlihat nyata tidak datang dari fan atau pihak lain di luar PSSI. Tapi dari dalam asosiasi sepak bola kita sendiri.
 
Lagi pula timnas sejatinya sudah selesai di Pra Piala Dunia kali ini. Kita masih memiliki Piala Dunia lain yang lebih penting di tahun depan. Lebih cepat setahun dari Qatar 2022, akan dihelat Indonesia 2021, kendati ajangnya di kelompok umur berbeda.
 
Untung saja perilaku manajer-pelatih asal Negeri Ginseng mirip dengan kelakuan pelatih dari Negeri Khatulistiwa. Coba kalau dia berasal dari keturunan Eropa sangar berdarah panas bukan seperti Simon McMenemy yang amat kalem. Mengawasi permainan dari bangku cadangan, juru taktik akan sering cepat naik darah.
 
Anda tentu masih ingat bagaimana Wim Rijsbergen (2011 -- 2012) meradang sepanjang waktu duduk di kursi panas timnas kita. Tatkala dia menyadari kenyataan bahwa standar pemain yang kini berada di kelas 173 dunia memang jauh di bawah rata-rata. Bawaannya marah-marah saja.
 
Masihkah sepak bola kita akan dimurkai publik sendiri? Alih-alih murka, publik mayoritas yang alih rupa menjelma netizen sekarang lebih suka menggambar meme-meme lucu dan menghibur hati sambil memberi senyum sapa salam satu jiwa.
 
Publik lebih butuh hiburan yang menyenangkan. Hasil akhirnya bukan cuma kemenangan.
 
Santuy, kuy.
 
Video: Barcelona Datangkan Braithwaite dengan Status Transfer Darurat
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(ASM)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif