\ Mengenal Sejarah PSSI: Perjalanan Panjang Sepak Bola Indonesia
Logo PSSI. Dok. pssi.org
Logo PSSI. Dok. pssi.org

Mengenal Sejarah PSSI: Perjalanan Panjang Sepak Bola Indonesia

Bola PSSI Timnas Indonesia sepak bola
M Rodhi Aulia • 02 Oktober 2024 15:59
Jakarta: Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) merupakan asosiasi sepakbola Tanah Air yang selalu disorot. Namun, banyak yang tak tahu sejarah terbentuknya organisasi induk olahraga bola sepak ini.
 
Yuk simak informasi yang Medcom rangkum berikut!

Sejarah pembentukan PSSI


PSSI lahir pada 19 April 1930 di Yogyakarta, di tengah suasana perjuangan kemerdekaan yang masih membara. Pembentukannya diprakarsai oleh Soeratin Sosro Soegondo, seorang insinyur sipil yang bertekad menjadikan sepak bola sebagai alat pemersatu bangsa. Dalam perjalanannya, PSSI menghadapi berbagai tantangan, mulai dari masa pendudukan Jepang, era revolusi, hingga reorganisasi pasca-kemerdekaan.
 
Pada tahun 1952, PSSI secara resmi diakui oleh FIFA, menjadikan Indonesia negara Asia pertama yang bergabung dengan federasi sepak bola dunia tersebut. Fakta lain yang menarik, pada tahun 1956, Indonesia menjadi negara Asia pertama yang tampil di Olimpiade Melbourne, meski harus tersingkir setelah menghadapi Uni Soviet. Ini adalah salah satu momen bersejarah yang menempatkan Indonesia di peta sepak bola internasional.
  Baca juga: 5 Fakta Menarik Eliano Reijnders, Winger Anyar Timnas Indonesia
 
Kini, lebih dari sembilan dekade setelah berdirinya, PSSI terus berperan penting dalam perkembangan sepak bola nasional. Dari era Perserikatan hingga Liga 1, PSSI telah menjadi saksi bisu perubahan besar dalam dunia sepak bola di Indonesia, baik dari segi kompetisi maupun infrastruktur.

Soeratin Sosro Soegondo: Arsitek PSSI dan Semangat Persatuan

Di balik berdirinya PSSI, terdapat sosok visioner Soeratin Sosrosoegondo. Lahir pada tahun 1898, Soeratin tidak hanya dikenal sebagai seorang insinyur yang cerdas, tetapi juga sebagai tokoh yang memiliki komitmen kuat terhadap nasionalisme.
Setelah menyelesaikan pendidikannya di Jerman, Soeratin kembali ke Indonesia dan melihat potensi sepak bola sebagai alat pemersatu di tengah masyarakat yang masih terpecah oleh penjajahan.
 
Salah satu visi Soeratin adalah menggunakan sepak bola sebagai simbol perlawanan terhadap dominasi Belanda, yang saat itu mendominasi banyak sektor olahraga di Nusantara. Dalam berbagai pertemuan, Soeratin berhasil menggalang dukungan dari berbagai klub lokal untuk membentuk sebuah organisasi yang dapat menaungi sepak bola Indonesia. Pada 19 April 1930, berdirilah PSSI di Yogyakarta, kota yang pada masa itu menjadi salah satu pusat pergerakan kemerdekaan.

Masa Pendudukan dan Revolusi: Sepak Bola di Tengah Perjuangan Kemerdekaan

Di awal perjalanannya, PSSI menghadapi berbagai tantangan, salah satunya adalah masa pendudukan Jepang pada tahun 1942. Sepak bola, seperti halnya aspek kehidupan lainnya, mengalami kemunduran. Namun, semangat nasionalisme yang tertanam dalam tubuh PSSI terus terjaga. Pada masa ini, sepak bola justru menjadi alat perlawanan yang halus—membangkitkan rasa kebersamaan di antara rakyat yang terus berjuang untuk kemerdekaan.
 
Setelah Proklamasi Kemerdekaan pada tahun 1945, PSSI juga mengalami reorganisasi besar. Klub-klub yang sebelumnya eksis di bawah kendali Belanda perlahan-lahan mulai bergabung dengan PSSI. Pada era ini, sepak bola di Indonesia mulai menyesuaikan diri dengan dinamika politik pasca-kemerdekaan, di mana olahraga kembali menjadi alat penting untuk memperkuat identitas nasional yang baru terbentuk.

Pengakuan Dunia: Bergabungnya PSSI dengan FIFA

Perjalanan PSSI mencapai tonggak penting pada tahun 1952, ketika organisasi ini secara resmi diakui oleh Fédération Internationale de Football Association (FIFA). Indonesia menjadi negara Asia pertama yang bergabung dengan federasi sepak bola dunia tersebut, sebuah pencapaian monumental yang membuka jalan bagi sepak bola Indonesia untuk dikenal secara global.
 
Sebelum pengakuan dari FIFA, Indonesia melalui PSSI berhasil menjalin hubungan internasional dengan negara-negara Asia lainnya, termasuk India dan Burma, dalam rangka memperkuat persatuan melalui olahraga. Bergabungnya PSSI dengan FIFA juga menandakan bahwa sepak bola Indonesia mulai diakui sebagai bagian dari komunitas sepak bola dunia, sekaligus menunjukkan tekad bangsa untuk bersaing di panggung internasional.

Jejak Sejarah di Olimpiade Melbourne 1956

Empat tahun setelah diakui oleh FIFA, Indonesia membuat sejarah lain dengan berpartisipasi dalam Olimpiade Melbourne 1956. Ini adalah pertama kalinya tim sepak bola Indonesia tampil di kompetisi olahraga dunia bergengsi seperti Olimpiade. Dalam turnamen tersebut, Indonesia tampil melawan Uni Soviet, salah satu tim terkuat di dunia pada saat itu.
 
Meski Indonesia harus puas dengan hasil imbang 0-0 di pertandingan pertama dan tersingkir setelah kalah dalam pertandingan ulang, momen ini tetap menjadi pencapaian bersejarah. Fakta menarik lainnya adalah bahwa Indonesia menjadi negara Asia pertama yang bermain di Olimpiade, sebuah prestasi yang tidak hanya membanggakan bagi PSSI, tetapi juga bagi seluruh bangsa.

Evolusi Kompetisi: Dari Perserikatan ke Liga 1

Seiring berjalannya waktu, sepak bola Indonesia terus berkembang. Pada era awal, kompetisi sepak bola nasional dikuasai oleh turnamen Perserikatan, di mana tim-tim dari berbagai daerah berkompetisi secara amatir. Perserikatan menjadi ajang unjuk gigi bagi talenta-talenta lokal, dengan klub-klub legendaris seperti Persija Jakarta, PSM Makassar, dan Persebaya Surabaya menjadi bagian penting dari sejarah sepak bola nasional.
 
Pada tahun 1994, PSSI melakukan transformasi besar dengan menggabungkan kompetisi Perserikatan dan Galatama (kompetisi profesional) menjadi Liga Indonesia. Transformasi ini menandai era baru di mana sepak bola Indonesia mulai bergerak ke arah yang lebih profesional.
Puncaknya terjadi pada tahun 2017 ketika PSSI meluncurkan Liga 1, sebuah kompetisi sepak bola profesional modern yang diharapkan mampu mendongkrak kualitas sepak bola nasional.
 
Transformasi ini juga melibatkan peningkatan infrastruktur dan pengelolaan klub yang lebih profesional, meski masih diwarnai berbagai tantangan. Kompetisi sepak bola nasional kini menjadi magnet bagi talenta lokal dan asing, sekaligus menjadi cerminan bagaimana PSSI berperan penting dalam mendorong perkembangan sepak bola di Indonesia.
 
Perjalanan panjang PSSI sejak didirikan pada 1930 hingga saat ini menunjukkan betapa pentingnya peran organisasi ini dalam perkembangan sepak bola Indonesia. Dari awalnya sebagai simbol perjuangan kemerdekaan hingga meraih pengakuan Meskipun masih dihadapkan pada berbagai tantangan, harapan besar tetap ada agar PSSI mampu membawa sepak bola Indonesia ke level yang lebih tinggi, menginspirasi generasi berikutnya, dan terus mencetak prestasi di kancah internasional.
 
(Muhammad Reyhansyah)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(DHI)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif