Ilustrasi by Medcom.id
Ilustrasi by Medcom.id

Foto Calon Ketua Asprov PSSI Jateng Dipertanyakan Pengurus Daerah

Medcom • 28 November 2025 20:00
Semarang: Sebuah foto yang kini viral di jagat media sosial dan sejumlah portal lokal memancing kegaduhan di dunia sepak bola khsusunya Jawa Tengah. 
 
Foto tersebut memperlihatkan Kairul Anwar (KA), anggota Exco PSSI aktif, berjalan bersama Johar Lin Eng (JLE) — mantan elit federasi yang dulu divonis larangan seumur hidup lantaran terlibat kasus pengaturan skor.
 
Unggahan pertama berasal dari akun X @BosPurwa pada 27 November 2025, dengan narasi: "Ngapain exco aktif keliling Jateng nyari voter gandeng orang yang sudah lifetime banned?"

Foto ini kemudian ramai dibagikan ulang netizen dan dikutip oleh media lokal di Jawa Tengah. Laporan menunjukkan bahwa momen itu terjadi saat keduanya melakukan kunjungan ke Askab/Askot di Kabupaten Semarang pada Rabu, 26 November 2025 — dalam rangka safari politik menuju pemilihan Ketua Asprov PSSI Jateng.
Kabar ini juga mengguncang kalangan bawah federasi. Sejumlah pengurus Askab dari berbagai daerah angkat bicara. Salah satunya, Agung Prasetyo dari Askab PSSI Pati, mengatakan kepada media lokal bahwa pertemuan ini membuka banyak tafsir — dari konsolidasi politik hingga potensi kembalinya jejaring lama.
 
"Kehadirannya menimbulkan beragam tafsir, mulai dari strategi konsolidasi hingga nostalgia jejaring lama,” ujar Agung Prasetyo.
 
Sementara itu, Muhlisin, Exco Askab PSSI Kendal, menyatakan bahwa kehadiran kembali pihak-pihak yang pernah dikenai sanksi berat menimbulkan kekhawatiran publik soal transparansi dan keadilan proses pemilihan. “Masyarakat tentu ingin memastikan proses pemilihan berjalan transparan dan adil,” ujarnya.
 
Johar Lin Eng bukan nama baru dalam sejarah kontroversi sepak bola nasional. Ia ditangkap oleh Satgas Anti-Mafia Bola pada 27 Desember 2018 atas dugaan pengaturan skor, dan oleh Komite Disiplin (Komdis) PSSI dijatuhi hukuman seumur hidup, melarangnya terlibat dalam semua aktivitas sepak bola.
 
Kini, muncul foto yang menunjukkan bahwa meski sudah mendapat vonis berat—bahkan seumur hidup—JLE tetap muncul sebagai pendamping safari politik seorang pejabat aktif federasi.
 
Fenomena ini terjadi dalam waktu yang sensitif — ketika federasi nasional di bawah kepemimpinan Erick Thohir menegaskan kembali komitmennya atas upaya pemberantasan mafia bola dan penegakan integritas kompetisi. 
 
Dalam berbagai kesempatan, Erick dan PSSI pusat menyatakan bahwa mereka akan menjalankan prinsip “zero tolerance” terhadap match-fixing — menegaskan bahwa hukuman disipliner akan tetap berlaku tanpa kompromi.
 
PSSI pusat, termasuk Komite Etik/ Komdis, tentu harus memberikan klarifikasi resmi atas foto tersebut: apakah ada pelanggaran regulasi? Apakah ada toleransi terhadap eks pelaku match-fixing yang ingin kembali masuk dalam dinamika organisasi sepak bola?
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ASM)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan