\ Simpati untuk George Floyd Bisa Berujung Sanksi di Bundesliga
Selebrasi gol Marcus Thuram. (MARTIN MEISSNER / POOL / AFP).
Selebrasi gol Marcus Thuram. (MARTIN MEISSNER / POOL / AFP).

Simpati untuk George Floyd Bisa Berujung Sanksi di Bundesliga

Bola liga jerman Kematian George Floyd
Kautsar Halim • 02 Juni 2020 11:39
Jakarta: Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) sedang mengivestigasi para pemain Bundesliga yang merayakan gol sambil bersimpati kepada George Floyd. Menurut mereka, aksi tersebut melanggar aturan kompetisi yang dilarang menunjukkan unsur politik, agama dan slogan pribadi.
 
Beberapa hari lalu, didapati empat pemain Bundesliga yang mendedikasikan golnya untuk Floyd. Mereka semua adalah Marcus Thuram (Borussia Moenchengladbach), Jadon Sancho (Borussia Dortmund), Achraf Hakimi (Borussia Dortmund) an Weston McKenny (Schalke).
 
Thuram berselebrasi dengan berlutut yang artinya memohon keadilan, McKennie mengenakan ban hitam bertuliskan 'Justice for George', sedangkan Sancho dan Hakimi memakai kaus dalam dengan tulisan seperti di ban McKenny.
  DFB memahami bahwa sikap yang ditunjukkan keempat pemain tersebut memiliki tujuan baik dan mendapat dukungan positif dari publik. Tapi, mereka juga tidak bisa diam saja terhadap pelanggaran yang dilakukan.
 
"Dunia digemparkan dengan protes antirasialisme dan aksi kekerasan yang menimpa warga Amerika serikat George Floyd di Minneapolis, Minnesota. Topik tersebut juga menular ke Bundesliga dengan adanya selebrasi empat pemain yang merupakan bentuk demonstrasi solidaritas," tulis sebuah pernyataan DFB.
 
"Aksi mereka memang didukung publik, tapi terdapat diskusi di badan kontrol DFB pada Sabtu lalu setelah Weston McKennie mengenakan ban bertuliskan 'Justice for George'. Oleh karena itu, kami akan memeriksa situasi ini dalam beberapa hari ke depan," tambah pernyataan tersebut.
 
Floyd yang merupakan warga Afrika-Amerika tewas setelah terlibat kasus rasialisme dengan anggota kepolisian Minneapolis pada pekan lalu. Insiden itu lantas memicu gelombang kemarahan warga kulit hitam seantero AS.
 
Hasil otopsi resmi yang dirilis pada Senin 1 Juni menyatakan Floyd meninggal dunia karena lehernya tercekik. Petugas polisi Derek Chauvin sebagai tersangka didakwa telah melakukan pembunuhan tingkat tiga dan lalai saat bertugas. (www.si.com)
 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(KAH)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif