Diawali gagal membawa Italia tampil di Piala Dunia, setelah disingkirkan Swedia pada babak kualifikasi. Buffon juga harus lebih dulu mundur dari Liga Champions, setelah kalah agregat 3-4 dari Real Madrid pada perempat final.
Buffon sudah kadung berniat kalau musim ini adalah momen terakhirnya berada di mistar gawang. Meski ia belum menyatakan secara resmi kapan ia akan gantung sarung tangan.
Momen itu yang selalu menjadi pertanyaan dalam diri kiper yang dijuluki Super Gigi. Apalagi hingga 33 tahun kariernya di bawah mistar gawang, Buffon belum pernah merasakan menggenggam trofi Liga Champions.Klik di sini: Pelatih Timnas Futsal Putri Abaikan Catatan Pertemuan kontra Vietnam
"Sudah pasti tahun yang rumit secara emosional, itu tidak dapat disangkal. Bahkan baru-baru ini, saya bangun setiap pagi, melihat diri saya di cermin dan kemudian melihat ke kaki saya dan berkata: "Entah Anda adalah yang terkuat di dunia atau Anda adalah orang paling tercela di dunia, karena berdiri di sini setelah semua yang terjadi bukanlah sesuatu yang bisa ditangani semua orang," ujar Buffon.
"Saya masih belum bisa menjawab pertanyaan itu pada diri saya sendiri. Saya masih perlu mencari tahu apakah saya lebih kuat atau memalukan. Kita lihat saja nanti," terangnya.Klik di sini: Everton Rayu Wenger dengan Besaran Gaji di Arsenal
Bagaimanapun Buffon telah dianggap dunia sebagai kiper hebat. Ia mampu membawa Italia menjuarai Piala Dunia 2006. Serta membawa scudetto sebanyak delapan kali ke lemari trofi Bianconeri.
Tak berhenti di situ, ratusan gelar individu kerap dinobatkan kepadanya. Mulai dari Kiper Terbaik dunia versi IFFHS sebanyak lima kali, masuk ke skuat terbaik FIFA 2006, hingga memberondong tujuh gelar kiper terbaik di Serie-A.
Persija Takluk 2-3 dari Home United
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ACF)