Lewat pesan singkat, Sabtu 22 Juni, Johanes menceritakan kronologis singkat peristiwa nahas yang menimpanya. Ia mengatakan, terdapat empat hingga lima orang yang menghampirinya ketika sedang berbincang dengan pengurus tim di tepi lapangan. Salah satu di antaranya, langsung memukul di bagian pinggang.
Yo, begitu Johanes biasa dipanggil, kemudian terjatuh di pinggir lapangan. "Kurang ajar, kenapa tanya-tanya uang BCS (salah satu kelompok suporter PSS) lewat asisten manajer (PSS) U-16. Saya tidak takut," ujar Johanes meniru ucapan salah satu suporter yang memukulnya.
Klik:De Ligt Merapat ke Juventus
Yo sempat menahan diri meski dipukul dan hendak memberi penjelasan. Namun, tiba-tiba ia kembali dipukul di bagian telinga. Lantaran kejadian berlangsung cepat, sejumlah orang lantas melerai. Yo mengaku telah melaporkan kejadian itu ke Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Saya masih merasakan sakit di bagian tulang rusuk dan telinga. Kepala masih terasa pusing dan pundak terasa kaku," ujarnya.
Yo mengaku sempat menjalani perawatan di rumah sakit. Yo menolak tawaran rawat inap dan memilih rawat jalan. Ia lantas bergegas meninggalkan rumah sakit usai mendapat pemeriksaan dokter.
"Dari (hasil) pemeriksaan, dokter mengatakan ada tulang rusuk yang retak meski sedikit. Jadi, saya akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut," kata dia.
Klik:Kapten BFC Dapat 10 Jahitan di Kelapa Saat Lawan PSS
Yo juga mengatakan, konfirmasi hasil penjualan tiket untuk laga PSS melawan Arema FC pada laga pembuka Liga 1 menjadi hal wajar. Sebab, manajemen PSS belum menerima laporan penjualan tiket yang ditangani BCS.
"Berhubung saya dekat dengan beberapa teman di BCS, salah satunya asisten manajer tim U-16, saya pun meminta tolong melalui dia untuk menanyakannya. Mereka yang mengelola pun bisa menjelaskannya kenapa belum masuk laporannya," ujarnya.
Dalam situasi itu, Yo tak bisa mendampingi tim PSS U-16 dan U-18 yang akan bertanding menghadapi Persija Jakarta pada 22 dan 23 Juni 2019. Tim sendiri sudah meninggalkan Yogyakarta sejak Kamis 20 Juni lalu.
CEO PT Putra Sleman Sembada (PSS), Viola Kurniawati mengaku menyesalkan kejadian itu. Ia sepenuhnya menyerahkan penuntasan kasus ke kepolisian. Viola menegaskan juga bertanggung jawab melindungi orang-orang di jajaran manajemen PSS.
"Insiden sungguh disesalkan. Mengapa ada orang-orang yang melakukan pengeroyokan terhadap manajer," kata Viola.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(KAU)
