Babak pertama, Persita cukup mendominasi serangan dan membuat Ade Jantra melesatkan tendangan keras ke gawang. Sayangnya. kiper Perserang masih bisa menangkalnya.
Kesempatan emas didapat Sirvi pada menit ke-28. Namun pertahanan Perserang sangat disiplin dan skor 0-0 tidak berubah hingga turun minum.
Kedua tim tampil makin agresif pada babak kedua. Persita mulai menggunakan strategi dua striker saat terlihat memasukkan Qischil dengan Kito.
Klik:Persebaya Berpotensi Rekrut Pemain Anyar
Mimpi buruk Persita dimulai saat pemain bertahan Asep Budi menjatuhkan salah satu pemain Perserang di kotak penalti. Wasit pun menghadiahkan penalti yang lantas dieksekusi oleh Hari Habrian. Skor berubah 1-0 untuk keunggulan Perserang pada menit ke-67.
Tak mau mempermalukan pendukungnya sendiri, Persita mencoba bangkit. Terbukti, pada menit ke-75 Sirvi Arvani bisa menembus gawang Perserang yang dikawal kiper Safrudin dengan tendangan kerasnya. Skor pun berubah imbang 1-1.
Di menit sisa pertandingan, Persita pun mencoba melesatkan beberapa kali peluang. Namun sayang, tak ada satu pun yang membuahkan hasil.
Menanggapi kegagalan meraih kemenangan di kandang sendiri, Pelatih Kepala Persita Widodo Cahyono Putro mengaku hasil ini di luar ekspektasi. Kendati demikian, dia tetap berterimakasih kepada para pemain yang telah berjuang keras.
"Untuk pertandingan berikutnya, enggak ada lagi cerita draw. Kita harus maksimal di tiap pertandingan," ujar Widodo usai pertandingan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(KAU)