Kepolisian DIY membebaskan enam orang yang sempat ditangkap saat terjadi kericuhan pada pertandingan PSS Sleman kontra Arema. Mereka dibebaskan lantaran tidak ada bukti tindakan kriminal.
Sleman: Polda Daerah Istimewa Yogyakarta membebaskan enam orang yang ditangkap dalam kericuhan suporter pada laga pembukaan Liga 1 di Stadion Maguwoharjo Sleman. Upaya penangkapan disebut sebagai upaya pencegahan."Mereka ditangkap dalam rangka proses pencegahan supaya tidak berkembang lebih luas lagi. Sehingga beberapa orang diamankan. Mereka sudah dibebaskan," kata Kepala Bidang Humas Polda DIY, AKBP Yuliyanto pada Kamis 16 Mei 2019.
Ia mengatakan, mereka dibebaskan karena tak ada bukti tindakan kriminal. Dengan demikian, kata dia, mereka tidak bisa diproses untuk penahanan.
"Kalau ada laporan kerusakan kita usahakan lakukan pengungkapan," ujarnya.
Pascakericuhan itu, laga pembukaan Liga 1 akan dilakukan evaluasi. Kendatipun, sejak awal pertandingan pembuka memang direkomendasikan di Yogyakarta. Salah satu pertimbangannya yakni tak ada rekam jejak buruk antara kedua kelompok suporter PSS maupun Arema FC.
Baca: CEO PSS: Dalang Kericuhan Bukan Pendukung PSS dan Arema
"Ini Liga 1 meskipun rekomendasi di sini, semua akan dievaluasi. Apakah even gagal atau seperti apa akan dievaluasi. Yang mengevaluasi tentu panitia," ujarnya.
Menurut dia, kepolisian akan mengevaluasi dari aspek pengamanan selama pertandingan. Apakah yang kurang dan belum dilakukan sehingga memunculkan kericuhan.
"Tapi memang seharusnya kedua kelompok uporter harus menahan diri. Semua semestinya bisa menikmati pertandingan sepak bola," ujarnya.
Laga pembukaan Liga 1 antara PSS melawan Arema FC mulai ricuh saat laga memasuki menit 32. Setelah itu, hampir di sepanjang pertandingan terjadi kericuhan.
Meski ricuh, pertandingan tetap bisa digelar hingga selesai. PSS di akhir laga bisa memenangi pertandingan dengan skor 3-1 atas Arema FC.
Video: Kericuhan Suporter Mewarnai Laga Pembuka LIGA 1 2019
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ASM)