\ Situasi Mepet dan Kejelian Hodak Menjadikan Malaysia Jawara Asia Tenggara
Skuat Malaysia merayakan juara Piala AFF U-19 (Foto: AFP PHOTO / Juni Kriswanto)
Skuat Malaysia merayakan juara Piala AFF U-19 (Foto: AFP PHOTO / Juni Kriswanto)

Malaysia Juara Piala AFF U-19 2018

Situasi Mepet dan Kejelian Hodak Menjadikan Malaysia Jawara Asia Tenggara

Bola piala aff u-19
Gregah Nurikhsani Estuning • 15 Juli 2018 10:45
Sidoarjo: Siapa sangka, timnas Malaysia U-19 yang hanya memiliki waktu dua hari untuk mempersiapkan diri di Piala AFF U-19 justru sukses menjadi juara. Kejelian pelatih Bojan Hodak dalam menyiasati mepetnya persiapan menjadi kunci keberhasilan Akif Syahrian dan kawan-kawan.
 
Harimau Malaya Muda berhasil keluar sebagai yang terbaik untuk pertama kalinya usai mengalahkan Myanmar dengan skor 4-3 di final Piala AFF U-19 2018. Mereka juga tak terkalahkan sejak babak fase grup.
 
Ketika ditanya mengenai apa resep kesuksesan tersebut, jawaban mengejutkan keluar dari mulut Hodak. Ia mengaku tak memiliki banyak waktu untuk menyiapkan skema terbaik.
  Hodak cuma diberikan tujuh hari untuk mempersiapkan timnya. Akan tetapi, semua pemain baru bisa berkumpul dua hari jelang pertandingan perdana mereka.
 
Juara Piala AFF bahkan disebutnya bukanlah target utama dari PSSI-nya Malaysia. Namun, kecermatan Hodak dalam meramu taktik menjadi resep keberhasilannya.
 
"Tidak. Kami tidak punya persiapan. Bayangkan, kami cuma punya waktu dua hari, full squad hanya dua hari latihan penuh. Saya diberi waktu tujuh hari, tapi full squad hanya dua hari," kata Hodak.
 
"Sama seperti tahun lalu, mungkin tahun ini lebih buruk, kami hanya memiliki dua-tiga hari saja untuk mempersiapkan tim ini di turnamen AFF," sambungnya.

Klik di sini: Legenda MU Beri Dukungan kepada Pogba

Minimnya waktu persiapan membuat mantan pelatih Johor Darul Ta'zim itu harus memutar otak. Alih-alih menekankan pada unsur teknis dan fisik, ia memilih fokus pada taktik dan rotasi pemain secara bijaksana.
 
Hodak turut membeberkan, asupan skema set-piece menjadi andalan ketika timnya mandek atau kesulitan menembus pertahanan lawan. Hal itu dibuktikan dengan sejumlah gol dari situasi bola mati.
 
"Tapi saya bekerja paling banyak di taktik. Anda tidak bisa memaksakan kondisi fisik harus seperti yang Anda harapkan, karena dengan waktu sedikit sulit untuk membentuk kerangka tim," aku Hodak.
 
"Yang paling saya fokus adalah set piece dan merotasi pemain sebijak mungkin. Anda tahu gol-gol kami, bahkan gol penentu kemenangan tadi dari set piece," pungkasnya.
 
Taklukkan Thailand, Timnas U-19 Juara Tiga Piala AFF

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(FIR)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif