Impian Roma berlaga di final pupus usai takluk dengan agregat 7-6 oleh Liverpool. Padahal, tim asuhan Eusebio di Francessco tersebut menjadi wakil Serie A Italia yang terakhir saat itu.
The Reds tampil Impresif dengan mengungguli Roma 5-2 pada laga leg pertama di Anfield. Pada leg kedua, Roma secara mengejutkan mampu membuat Liverpool cemas. Beruntung, skor berakhir 4-2 untuk keunggulan Roma. Itu berarti agregat tetap 7-6 untuk kemenangan The Reds.
Lolosnya Liverpool memang dipenuhi kontroversi keputusan wasit yang menjadi krusial bagi Roma. Under mengaku wasit lah yang jadi biang kegagalan timnya.
"Liverpool memulainya dengan baik, mereka unggul cepat 2-0 (di leg pertama). Mereka tidak terbendung dan terus mencetak gol," kata Under.
"Setelah 5-0, kubu kami panik. Tetapi ketika mereka kelelahan, pada 15 menit terakhir, kami dominan dan mencetak dua gol. Jika saja tambahan waktunya hingga lima menit, kami bisa mencetak beberapa lagi," sambungnya.
"Di Roma (leg kedua), ada dua penalti yang seharusnya diberikan pada kami. Saya tidak ingin kritik wasit, tapi itulah kenyataannya. Saya harusnya ada di Kiev hari ini," sambungnya.
Terakhir kali Roma melangkah ke final Piala Eropa (setara Liga Champions) adalah pada musim 1983--1984. Saat itu, Serigala Ibu Kota harus takluk dari Liverpool lewat adu pinalti. (Fourfourtwo)
Tak ingin ketinggalan update berita bola dan olahraga? Follow instagram kami@medcom_olahraga
Video: Paul Pogba Nikmati Ramadan di Tanah Suci
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ASM)