Jika meniliki kesuksesan mereka pada musim lalu, bisa dikatakan gelar scudetto keenam Juventus tak menemui hambatan. Posisi keenam pada giornata pembuka menjadi posisi terburuk yang dimiliki Bianconeri pada musim lalu.
Selebihnya, Juve tampil sempurna dan terus menduduki singgasana Serie-A sejak pekan kelima hingga akhir akhir musim. Tapi situasi tersebut tampaknya sulit terulang, jika bercermin tentang kesiapan mereka menyambut musim baru.
Cerminan itu tertuju pada sejumlah laga pramusim dan laga terakhir di Piala Super Italia. Pada momen itu bisa menjadi pelajaran buat Massimiliano Allegri untuk mengetahui sejauh mana kesiapannya dalam menyambut musim baru.
Menumpuk di Depan, Keropos di Belakang
Melihat aktivitas Juventus di lantai bursa transfer, bisa dikatakan tak menemukan sesuatu yang menonjol dari mereka. Berbeda ketika manajemen Juve memboyong Gonzalo Higuain dengan banderol 90 juta Euro (Rp1,4 triliun) pada musim lalu.
Kali ini mereka hanya membeli pemain dengan harga yang standar. Seperti Wojciech Szczesny (Arsenal), Mattia De Sciglio (AC Milan), dan Federico Bernardeschi (Fiorentina). Sementara satu pemain pinjaman, yaitu Douglas Costa diboyong dari Bayern Muenchen. Secara keseluruhan, Nyonya Tua hanya menghabiskan 85 juta Euro untuk memboyong enam pemain anyar.
Sementara ada sembilan pemain yang hengkang dari Allianz Stadium. Sayangnya, beberapa pemain yang keluar bisa menghadirkan masalah baru untuk Allegri. Pasalnya, nama-nama seperti Dani Alves dan Leonardo Bonucci merupakan dua sosok penting dalam kesuksesan Juve di Serie-A.
Selain itu di lini depan, ada tujuh pemain yang berposisi sebagai striker. Sebut saja, Gonzalo Higuain, Paulo Dybala, Mario Mandzukic, Douglas Costa, Marko Pjaca, Federico Bernardeschi, dan Moise Keane. Belum lagi ditambah dengan Juan Cuadrado jika Allegri memiliki pola 4-2-3-1.
Melihat komposisi Juve sejauh ini, bisa dikatakan ada penumpukan di depan dan terlihat keropos di belakang.
Bagaimana tidak, dalam empat laga uji coba di International Champions Cup, yaitu melawan Barcelona, Paris Saint Germain, AS Roma, dan Tottenham Hotspur, gawang Juve harus kebobolan sebanyak tujuh gol. Sementara tiga gol bersarang pada laga resmi mereka di Piala Super Italia melawan Lazio. Total sudah 10 gol yang bersarang di gawang Nyonya Tua.
Hal ini menjadi masalah baru buat Allegri. Paling tidak ia harus menutupi kekeroposan di lini belakang. Dalam artian mantan pelatih AC Milan itu mau tidak mau mendatangkan satu pemain yang berposisi bek tengah, untuk menutupi kelemahan tersebut.
.jpg)
Sejarah Klub
Juventus merupakan klub tersukses di Italia. Klub yang didirikan oleh para pelajar di Sekolah Massimo D’Azeglio Lycuem Turin ini telah mengoleksi 35 scudetti, namun dua dicopot lantaran mereka terlibat skandal Calciopoli pada 2006.
Di era sepak bola modern ini, Juventus dipegang oleh kendali Andrea Agnelli. Kejayaan pun kembali datang ke Turin. Buktinya Bianconeri mampu merajai Serie-A sejak musim 2011—2012 hingga musim lalu.
Statistik musim lalu
Menang: 29
Seri: 4
Kalah: 5
Memasukan: 77
Kemasukan: 27
Nilai 91 poin
Rata-rata penguasaan bola: 55%
Rata-rata operan akurat: 86%
Rata-rata tendangan ke gawang: 47%
Total peluang yang diciptakan: 443 kali
Kartu kuning: 72
Kartu merah: 0
Baca juga:Ambisi Besar Bonucci Bawa Milan Juara Liga Champions
Prediksi musim ini
Serie-A bukan lagi prioritas utama Juventus. Meski begitu, mereka tetap menatap serius kompetisi yang telah mereka juarai dalam enam musim beruntun itu.
Tapi jika ingin meneruskan dominasi tersebut, Juve harus membenahi beberapa celah sebelum kompetisi digelar dan tentunya sebelu bursa transfer ditutup. Sebab beberapa pesaing mereka sudah lebih dulu menyatakan kesiapannya dalam menyambut musim baru.
Klub-klub seperti Napoli dan AS Roma tetap akan menjadi pesaing terkuat Juve. Tapi Nyonya Tua juga bakal mendapat tantangan dari AC Milan yang baru saja melakukan revolusi besar-besaran sejak kedatangan investor asal Tiongkok, Li Yonghong.
Prediksi Peringkat akhir musim 2017--2018: Scudetto
Video:Timnas Targetkan Raih Emas di SEA Games 2017
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ACF)