Dari rilis yang dikeluarkan, Jumat 17 Maret 2017, PSSI mengimbau kepada rekan-rekan media membantu mencegah penggunaan flare (kembang api) di dalam stadion selama laga friendly match antara Indonesia vs Myanmar nanti.
Direktur Media dan Hubungan Internasional PSSI, Hanif Thamrin mengatakan bahwa dirinya sudah berbicara dengan Head of Disciplinary Committe AFC, James Kitiching terkait flare dalam pertemuan NDRC bulan lalu.
"Kita terancam sanksi lebih besar jika masalah flare ini tidak bisa kita selesaikan. Pecinta Timnas harus kita berikan edukasi, bahwa menyalakan flare berarti membiarkan Timnas terancam bermain tanpa penonton," kata Hanif.Baca juga: Jelang Lawan Myanmar, Kaki Evan Dimas Masih Bengkak
Berikut beberapa poin terkait flare yang mesti diketahui pecinta sepak bola Tanah Air:
1. AFC menjatuhkan denda sangat besar kepada Indonesia pascasemifinal dan final AFF 2016, sehingga PSSI harus mencicil pembayaran denda selama dua tahun.
2. Jika flare kembali ada di laga resmi Indonesia, kita terancam dihukum denda yang lebih besar lagi, lebih buruk (hukuman bermain tanpa penonton).
3. Mengimbau kepada rekan-rekan media untuk mensosialisasikan pencegahan flare di stadion kepada penonton.Baca juga: Timnas U-19 Gelar Pemusatan Latihan Akhir Pekan Ini
4. Mengimbau rekan-rekan media khususnya para fotografer, (jika ada yang menyalakan flare) untuk mengambil foto oknum tersebut agar memberikan efek jera berupa sanksi sosial.
5. Panitia akan berusaha meminimalisi hal ini dengan memperketat keamanan di laga friendly match antara Indonesia vs Myanmar.
Lebih lanjut, Hanif yang juga Ketua Panitia Penyelenggara Friendly Match Indonesia vs Myanmar sangat menghargai dukungan rekan-rekan media kepada Timnas Indonesia.
Video: Pertama Kali, Guardiola Gagal Bawa Timnya Lolos ke Perempat Final
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RIZ)