Predikat Choirul Huda yang merupakan One Man One Club, dengan hanya membela Persela Lamongan hingga meninggal, menunjukkan dia merupakan kiper dengan loyalitas tinggi bagi tim Persela Lamongan. Hal ini jarang terjadi di persepakbolaan Indonesia di mana satu orang hanya membela satu klub.
Choirul Huda tercatat membela Persela sejak 1999 saat klub yang bermarkas di Stadion Surajaya itu masih bermain di Divisi II Liga Indonesia. Kini, kiper senior itu sudah berpulang setelah mengalami tabrakan dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues.
Baca: Choirul Huda, Kiper Legendaris Berbalut Loyalitas Milik Persela
Pengabdian Choirul Huda yang disebut "Sang Legenda" diganjar dengan penghargaan bahwa tidak ada pemain yang bisa memakai nomor punggung 1 di masa depan. Klub resmi memensiunkan nomor punggung yang selama beberapa tahun terakhir menjadi ciri khas Choirul Huda.
Menurut Yunan Achmadi, Manajer Persela, sosok Huda memang layak mendapatkan penghormatan dari klub.
"Nomor punggung 1 resmi dipensiunkan. Alasannya dedikasi dia (Choirul Huda) di Persela tidak diragukan lagi. Sebagai bentuk penghormatan manajemen Persela terhadap loyalitas Huda," ungkap Yunan seperti dikutip dari situs resmi Persela, Senin (16/10/2017).
"Almarhum merupakan salah satu putra terbaik Lamongan. Kiper legendaris yang selalu loyal dan setia membela Persela hingga akhir hayatnya," Yunan menambahkan.
Ini menjadi hal pertama yang dilakukan klub Indonesia memensiunkan nomor punggung. Biasanya, budaya memesiunkan nomor punggung lazim terjadi di Eropa.
Legenda sepak bola dunia yang nomor punggungnya dipensiunkan oleh klubnya antara lain Franco Baresi (6) Paolo Maldini (3) dari AC Milan, Johan Cruyff (14) dari Ajax Amsterdam, dan Diego Maradona (10) dari Napoli.
Video: Persela, Cinta Pertama dan Terakhir Choirul Huda
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ASM)