\ Gubernur Jatim Minta Polisi Kaji Ulang Izin Pertandingan Sepak Bola
Suporter Surabaya United pasca bentrok yang menewaskan dua suporter Aremania di Sragen, Jawa Tengah (Foto: Antara/Maulana Surya)
Suporter Surabaya United pasca bentrok yang menewaskan dua suporter Aremania di Sragen, Jawa Tengah (Foto: Antara/Maulana Surya)

Gubernur Jatim Minta Polisi Kaji Ulang Izin Pertandingan Sepak Bola

Bola sepak bola bentrokan
Amaluddin • 21 Desember 2015 20:12
medcom.id, Surabaya: Gubernur Jawa Timur Soekarwo meminta Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur mengkaji ulang dan mengevaluasi proses perizinan pertandingan sepak bola di wilayahnya. Permintaan dilakukan setelah bentrok Aremania (suporter Arema) dengan Bonek Mania (suporter Surabaya United) yang mengakibatkan tewasnya dua suporter Aremania beberapa hari lalu di Sragen.
 
Soekarwo mengatakan, apabila persepakbolaan di Jatim dan Indonesia ingin maju, maka para suporternya juga harus dibenahi. Bahkan Pakde Karwo, begitu biasa disapa, dirinya sudah berbicara dengan Kapolda Jatim Insepktur Jenderal Polisi Anton Setiadji untuk tegas menegakkan hukum jika ada unsur pidana dalam bentrok suporter tersebut.
 
"Harus ditindak, bahkan kalau (kedua kubu, Red) tidak bisa berdamai, ini akan menjadi pertimbangan kami agar perizinan untuk sepakbola ditunda," tegas Pakde Karwo saat ditemui usai sidang paripurna di DPRD Jatim, Senin (21/12/2015).
  Terkait solusi perdamaian antar superter di Jatim, Soekarwo mengatakan, dirinya sudah meminta Kapolda mengumpulkan suporter di Jatim untuk dicarikan format perdamaian.
 
"Dulu waktu Kapoldanya Irjen Pol Badrodin Haiti(sekarang Kapolri, Red) pernah kumpulkan suporter ikrar damai. Sekarang perlu dilakukan lagi. Leading sektornya harus Kapolda," ujar Pakde Karwo.
 
Bentrokan Aremania dan Binek Mania terjadi saat kedua kubu akan memberikan dukungan kepada timnya di Sleman, di babak delapan besar Piala Jenderal Sudirman.
 
Saat bus yang ditumpangi Aremania lewat wilayah Sragen, mereka dicegat puluhan oknum suporter Surabaya United. Bus yang ditumpangi tak luput dari lemparan batu. Bahkan, salah satu suporter, Eko Prasetyo (28) ditarik paksa keluar dari bus oleh oknum suporter. Eko dikeroyok hingga tewas di tempat kejadian.
 
Sedangkan satu korban lainnya adalah Slamet, sopir kendaraan yang membawa Aremania. Slamet ikut dikeroyok sampai kritis dan meninggal dunia saat perjalanan menuju ke rumah sakit.
 
Dua korban lain dari Aremania, saat ini dalam kondisi kritis dan masih dirawat di Rumah Sakit Umum Sragen.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(RIZ)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif