Usai menang pada laga pertama, PSS menjalani dua laga terakhir, kalah 0-1 dari Persis Solo dan imbang 1-1 dengan PSPS Riau.
Pelatih PSS Sleman Freddy Muli menginstruksikan anak asuhnya fokus sepanjang laga, bahkan hingga menit akhir. Pasalnya, dua dari tiga laga di babak 16 besar, PSS selalu kebobolan pada menit akhir laga. Di antaranya saat menjamu Cilegon United dan tandang ke PSPS Riau.
"Semua bisa terjadi sebelum peluit penjang berakhir. Pemain harus lebih tanggap dengan waktu. Dan yang penting tidak menghasilkan kartu," ujar Freddy.Baca juga: Kekalahan dari MU Jadi Pelajaran Berharga Persipura
Raihan satu poin dari dua laga tandang menjadi catatan minor PSS. Namun, Freddy tetap memaklumi capaian itu karena setiap tuan rumah pasti tak ingin kehilangan poin. Ia meminta skuat berjuluk Laskar Super Elang Jawa bisa meraih kemenangan pada tiga laga terakhir, termasuk menjamu PSPS Riau dan Persis Solo.
Demi meraih kemenangan, Freddy mengatakan pemain PSS tak hanya terpaku oleh pergerakan striker Herman Dzumafo, namun juga harus mewaspadai lini kedua PSPS. "Pemain lain (PSPS) tak kalah berbahaya selain Dzumafo," katanya.
Sementara itu, pelatih PSPS Riau Philep Hansen berharap timnya bisa menyulitkan tuan rumah agar bisa meraup poin. Ia merasa yakin kolektivitas dan kekompakan para pemainnya bisa menahan serangan PSS.
"Semua pemain PSS patut diwaspadai. Bukan soal satu dua pemain, tim kami harus bermain kompak agar setidaknya bisa mendapat satu poin," tuturnya.
Dari tiga laga babak 16 besar, PSS menduduki peringkat kedua Grup A dengan raihan empat poin. Peringkat teratas dihuni Persis Solo dengan poin tujuh dari dua kemenangan dan sekali imbang. Sementara, Cilegon United dan PSPS menyusul dengan raihan masing-masing tiga poin dan dua poin.
Video: 2017 Jadi Musim Terakhir Malaysia Gelar F1
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RIZ)