Pelatih 47 tahun itu dinilai melakukan gestur yang mengandung umpatan "gila". Tangan Nil Maizar mengarah ke kepala usai tak terima dengan keputusan wasit saat memimpin laga yang dimenangkan Persiba 1-0 tersebut.
Ia mengatakan seharusnya Komdis PSSI atau PT Liga Indonesia Baru (LIB) memanggil dirinya terlebih dahulu untuk melakukan klarifikasi. Bukan justru langsung memberlakukan sanksi jika memang dirinya bersalah seperti yang diputuskan Komdis.
"Saya juga heran mengapa mendapatkan sanksi Rp20 juta (membayar), aturannya atau regulasinya dari mana," katanya dilansir Antara, Minggu (1/10/2017).
Ia menjelaskan, seharusnya ia bisa dipanggil untuk berdiskusi terkait aturan yang dilanggar. Dirinya juga mengaku siap untuk berbicara dengan wasit yang ketika itu bertugas memimpin pertandingan.
Menurutnya, apa yang dilakukan saat itu merupakan tindakan refleks atas keputusan wasit. Ia menilai keputusan wasit dalam memimpin pertandingan tidak tepat atau tidak adil.
"Saya tidak pernah menghina wasit, tapi kenapa saya disanksi Rp20 juta. Secara otomatis (melihat keputusan wasit), saya tentu kecewa jika keadaannya tidak offside namun dibikin offside sesuai peraturan 11," jelasnya.
"Intinya jika saya dipanggil, maka saya siap hadir untuk berdiskusi dan menjabarkan peraturan pertandingan," ujarnya.
Meski mendapat sanksi, mantan pelatih Timnas Indonesia itu tetap diperbolehkan mendampingi tim asuhannya di pinggir lapangan. Termasuk saat menghadapi tuan rumah PSM Makassar di Stadion Gelora Andi Mattalatta Mattoanging Makassar, Sulawesi Selatan, Senin 2 Oktober besok.
Video:Milla Panggil 20 Pemain untuk Lawan Kamboja
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(REN)